Jumat, 10 November 2023 23:29 WIB

Dicurhati Warga Sumut soal Kenaikan Harga Bahan Pokok, Ini Solusi Ganjar

Editor : Yusuf Ibrahim
Ganjar bersama warga. (foto istimewa)
Deli Serdang, TIGAPILARNEWS.COM- Calon presiden Indonesia, Ganjar Pranowo menyerap aspirasi masyarakat dalam silaturahmi bersama tokoh masyarakat, agama, petani, budayawan, nelayan dan sukarelawan se-Sumatera Utara di daerah Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, pada Jumat (10/11/2023), 
 
Dalam pertemuan itu, sejumlah warga menyampaikan harga bahan pokok naik, diantaranya ibu rumah tangga bernama Rini. Rini menyebut harga beras, telur, cabai dan pupuk naik.  "Harga telur naik Pak, naik Rp 2000," kata Rini. 
 
Warga juga bersorak soal kenaikan harga. "Beras, cabai juga naik pak," teriak para warga kepada Ganjar. 
 
Ganjar kemudian merespon tersebut. Ganjar mencatat bahwa selama perjalanannya di Lampung, Sumatera Selatan hingga Sumatera Utara, masyarakat mengeluhkan terkait dengan harga kebutuhan pokok seperti beras, telur, dan cabai yang mengalami kenaikan.
 
Ganjar menyampaikan perlunya stabilisasi harga dengan memantau harga komoditas, mempercepat distribusi, dan mencari sumber lain. Menurut Ganjar, langkah-langkah tersebut perlu segera diambil agar masyarakat tidak terlalu lama menerima akibat buruk dari kenaikan harga tersebut. 
 
"Memang stabilisasi ini harus segera dilakukan, apakah mulai dengan cara memantau harga komuditas termasuk stoknya, sehingga distribusinya akan bisa lebih cepat, atau mendatangkan dari sumber-sumber lain. Itulah yang kemudian bisa kita lakukan. Stabilisasi harus segera dilakukan, karena ini sudah menjadi obrolan-obrolan di masyarakat," kata Ganjar seusai pertemuan. 
 
Mengenai kondisi petani, Ganjar menyoroti kendala dalam distribusi pupuk. Mantan gubernur Jawa Tengah ini menekankan pentingnya pendataan penerima pupuk, distribusi yang tepat sasaran, penambahan subsidi pupuk, pembuatan pabrik pupuk hingga digitalisasi untuk menghindari ketidakberesan dalam penyaluran pupuk. 
 
Ganjar juga menyebut perlunya penyelesaian masalah data petani Indonesia guna memastikan keberhasilan upaya stabilisasi harga bahan pokok. "Pupuk kesulitan. Maka penting satu untuk mendata, siapa penerimaa pupuknya, distribusinya harus tepat sasaran dan mesti digitalisasi, sehingga siapa berhak dan siapa enggak berhak. Harus kita selesiakan satu data petani Indonesia," ucapnya.(des)

0 Komentar