Kamis, 14 Desember 2023 10:10 WIB

Setara Institute: Gagasan Ganjar saat Debat Perdana Capres Lebih Membumi dan Realistis

Editor : Yusuf Ibrahim
Ganjar. (foto istimewa)
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Wakil Ketua Setara Institute Bonar Tigor Naipospos menilai ketiga calon presiden belum terlihat mengutarakan gagasannya secara utuh pada saat debat di KPU, Selasa (12/12/2023). Hal itu menurutnya dikarenakan alokasi waktu yang terbatas. 
 
Namun, menurutnya dari jawaban ketiga capres, hanya capres nomor urut 03 yaitu Ganjar Pranowo yang bisa menjawab secara realistis dan membumi. “Secara umum terlihat Anies gagasannya terlalu mengawang, sedang Prabowo lebih banyak defensif, Sementara Ganjar gagasannya lebih membumi dan realistis,” kata pria yang akrab disapa Coki ini saat dihubungi. 
 
Dia mencontohkan, misalnya ketika capres 03 menjawab pertanyaan dari panelis terkait dengan cara menyelesaikan konflik di Papua. Jawaban yang diutarakan Ganjar yakni dengan cara berdialog, menurutnya sangat tepat. 
 
“Tawaran Ganjar agar mengenai penyelesaian konflik di Papua sesuatu yang diharapkan masyarakat di sana, yakni menekankan keadilan dan dialog. Selama ini suara rakyat Papua diabaikan,” jelasnya
Dia juga mendukung jawaban Ganjar yang berjanji akan membereskan masalah kasus-kasus pelanggaran HAM berat jika terpilih menjadi presiden. Di antaranya membuat pengadilan HAM ad hoc dan mencari 13 aktivis yang hilang, sesuai dengan rekomendasi DPR pada 2009 lalu kepada presiden.
 
“Itu sesuatu yang harus menjadi kewajiban bagi pemerintahan mendatang. Gagasan Ganjar agar rehabilitasi dan kompensasi harus diberikan kepada mereka yang menjadi korban pelanggaran HAM harus didukung. Dan ini tidak hanya pada kasus penculikan, tapi juga kasus pelanggaran HAM lainnya,” terangnya.
 
Ia menambahkan, gagasan Ganjar lainnya tentang UU perampasan aset dan pelayanan publik terhadap kelompok rentan juga memperlihatkan tekad Ganjar yang kuat untuk membangun pemerintahan yang transparan dan bersih. Selain itu, juga keberpihakan Ganjar kepada kelompok masyarakat yang belum mendapatkan kesetaraan hak. “Lebih lagi adalah keberpihakan kepada kelompok masyarakat yang selama ini dipinggirkan,” imbuhnya.(des)

0 Komentar