Selasa, 01 Oktober 2024 16:48 WIB
Jakarta, Tigapilarnews.com- Dua anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara atau PTPN III (Persero) resmi melakukan kick off kerja sama operasional (KSO) terkait integrasi pengelolaan dan pengolahan komoditas tebu, pada Senin (30/9/2024).
Kedua unit usaha itu yakni PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dan SupportingCo (PTPN I). Kick-off merupakan pertemuan awal untuk menyamakan persepsi atas proses bisnis perusahaan, setelah ditandatanganinya berita acara kesepakatan tanggal efektif KSO.
Direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Ghani mengatakan, kerja sama ini merupakan menjadi salah satu aksi korporasi PTPN Group untuk merealisasikan roadmap swasembada gula nasional 2030.
Sebelumnya, holding sudah memfasilitasi KSO integrasi on farm terhadap SGN dan SupportingCo melalui perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani pada 9 Agustus 2024 lalu.
“Sejalan dengan Perpres Nomor 40 tahun 2023, dengan mengintegrasikan on farm dan off farm pada bisnis gula, diproyeksikan dapat meningkatkan produktivitas tebu per tahunnya,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima pada Selasa (1/10/2024).
Dia menyebut pasca spin off SGN, operasional pabrik gula dilakukan secara terpisah dari operasional kebun, di mana operasional kebun dikelola oleh SupportingCo.
Wilayah kebun tebu di bawah pengelolaan SupportingCo diantaranya, Regional I (Eks-PTPN II), Regional 3 (Eks-PTPN IX), Regional 4 (Eks-PTPN X dan XI), Regional 5 (Eks-PTPN XII), Regional 7 (Eks-PTPN VII), dan Regional 8 (EksPTPN XIV) dengan total luas areal sebesar 59.301 Ha.
Ghani mencatat, diperlukan sinergi antara kedua perusahaan untuk mencapai tujuan bersama yang lebih besar. Keberlanjutan pabrik gula sangat tergantung dari pasokan bahan baku tebu, sehingga kinerja kebun tebu mempengaruhi kinerja pabrik gula.
“Dengan dikelolanya on farm oleh SGN, maka kita dapat mengoptimalkan lahan tersebut untuk meningkatkan produktivitas gula," kata Direktur Utama SGN Mahmudi.
Kerja Sama Operasional (KSO) pengelolaan kebun tebu PTPN I oleh SGN dilakukan untuk memaksimalkan value capture di setiap rantai nilai. Dengan demikian, pengelolaan bisnis gula akan dilakukan secara terintegrasi oleh SGN.(fik)