8 jam yang lalu

Asal-usul Penetapan Hari Kebudayaan Bersamaan dengan HUT Prabowo

Editor : Yusuf Ibrahim
Prabowo. (foto istimewa)

JAKARTA, TIGAPILARNEWS.COM- Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan, penetapan Hari Kebudayaan yang jatuh pada 17 Oktober tak berkaitan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Presiden Prabowo Subianto.

Ia mengatakan, penetapan waktu itu bermula atas usul Tim Garuda 9 Plus. Fadli menjelaskan, pihaknya telah menerima banyak usulan penetapan Hari Kebudayaan sejak Januari lalu. Usulan itu dinilai wajar lantaran keberadaan Kementerian Kebudayaan.

"Maka ada sejumlah usulan-usulan tentang perlunya Hari Kebudayaan sebagai momentum. Ada yang mengusulkan tanggal 20 Oktober misalnya, karena itu diumumkan Kementerian Kebudayaan. Ada pas hari lahirnya Ki Hajar Dewantara. Ada macam-macam gitu, ya," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (17/7/2025).

Bahkan, kata Fadli, ada sejumlah kalangan seniman dan budayawan dari Yogyakarta serius mengusulkan adanya Hari Kebudayaan. Belakangan, kata dia, para seniman itu membentuk wadah dengan nama "Garuda 9 Plus".

"Memang di antara aspirasi yang ada, termasuk yang cukup serius itu dari kalangan seniman budayawan di Jogja yang kemudian dikembangkan menjadi Tim Garuda 9 Plus gitu ya. Mereka juga ada maestro ketoprak, maestro tradisi, dan lain-lain, termasuk dosen, kalangan akademisi," ucap Fadli.

Tim Garuda 9 Plus ini, kata Fadli, sampai membentuk kajian dengan tebal 79 halaman. Dalam kajian itu, Tim Garuda 9 Plus ini mengusulkan agar Hari Kebudayaan ditetapkan pada 17 Oktober.

"17 Oktober itu bertepatan dengan lahirnya semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Bhinneka Tunggal Ika itu sudah menjadi satu dari empat pilar kita kan, yaitu Pancasila, NKRI, Undang-Undang Dasar 45, dan Bhinneka Tunggal Ika. Bhinneka Tunggal Ika itu dianggap merupakan puncak dari kebudayaan Indonesia," tuturnya.

Fadli mengatakan, keberagaman dari kebudayaan kita itu terangkum di dalam Bhinneka Tunggal Ika. "Jadi saya kira luar biasa itu, temuan itu. Dan hari lahirnya Bhinneka Tunggal Ika itu tepat 17 Oktober bersamaan ketika itu ditandatanganinya lambang negara dan juga semboyan Bhinneka Tunggal Ika oleh Presiden Soekarno, dan ketika itu Perdana Menterinya adalah Sukiman," jelas Fadli.

Politikus Partai Gerindra ini membantah penetapan Hari Kebudayaan ditetapkan bersamaan dengan hari ulang tahun Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, momentum Hari Kebudayaan dan hari lahir Prabowo merupakan hal yang tidak disengaja.

"Kebetulan aja sama. Hari lahir saya kan Hari Lahir Pancasila, ya, tanggal 1 Juni. Nggak ada hubungannya," ujar Fadli.(des)


0 Komentar