6 jam yang lalu
JAKARTA, TIGAPILANEWS.COM- Menteri Pertanian atau Mentan Andi Amran Sulaiman menyebut program hilirisasi pertanian akan menjadikan Indonesia menjadi negara superpower.
Mentan juga menyebut bahwa nilai tukar rupiah bisa menguat hingga Rp1.000 per dolar AS (USD) apabila hilirisasi komoditas ekspor dijalankan secara segera dari sekarang.
Menurut Amran, Presiden Prabowo sudah menyetujui program hilirisasi nasional. Alokasi anggaran yang disiapkan mencapai Rp371 triliun. Khusus di bidang pertanian akan fokus produk kakao, kacang mete dan kopi.
“Anggaran hilirisasi Rp371 triliun sudah disetujui. Hari ini saya tandatangani anggaran turun Rp40 triliun. Sudah cair,” kata Amran pada Rapat Koordinasi Pengendalian (Rakordal) Pembangunan DIY Triwulan II 2025 di Gedung Pracimosono, Komplek Pemda DIY, pada akhir Juli lalu.
Ia menjelaskan soal potensi hilirisasi sejumlah komoditas ekspor Indonesia. Komoditas pertanian yang permintaannya tergolong tinggi di pasar global di antaranya cokelat, kacang mete, kopi, dan kelapa. Amran lantas menjabarkan potensi komoditas kelapa sebagai contoh.
Dia menyebut bahwa ekspor kelapa Indonesia saat ini bernilai sekitar Rp 20 triliun. Dengan hilirisasi, nilai ekspor kelapa disebutnya bisa meroket hingga 100 kali lipat menjadi Rp2.000 triliun.
“Kalau semua komoditas ke luar negeri dihilirisasi Rp20 triliun sampai Rp50 triliun, bisa satu dolar menjadi Rp1.000 rupiah,” kata Amran.
Program hilirisasi ini harus dilakukan mulai saat ini. Paling sulit adalah merubah mind set terkait mental masyarakat. Setidaknya ada enam komoditas yang menjadi prioritas dari 13 program strategis.
Salah satunya kelapa, yang harga setiap butir di Eropa mencapai Rp34.000. “Kalau ekspor kita Rp600 triliun, kita kali saja 100 atau 50 sudah Rp3.000 triliun. Ini akan mencapai Indonesia emas dan mencapai superpower,” katanya.
Dicontohkannya, produk kakao selama ini dikirim ke Singapura. Setelah diolah harganya akan naik menjadi 38 kali lipat. Saat ini telah disiapkan anggaran Rp4 triliun hingga Rp7 triliun untuk mengolah.
“Kita ulek-ulek (giling) sendiri di dalam negeri,” katanya.
Amran menyebut pertanian merupakan masa depan Bangsa Indonesia. Mengelola pertanian bisa dilakukan sepanjang tahun selama 12 bulan, berbeda dengan negara lian yang tergantung cuaca. Selain itu juga sumber daya alam dan airnya sangat melimpah.(mar)