2 jam yang lalu
JAKARTA, TIGAPILRNEWS.COM- Istana melalui Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro menyangkal anggapan yang menyebut rencana pembentukan komisi reformasi kepolisian bertujuan mengganti Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Juri menegaskan, tidak ada agenda terkait pergantian Kapolri di balik rencana pembentukan komisi atau tim tersebut. "Enggak dong, enggak ada," kata Juri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/9/2025).
Juri mengatakan, pembentukan tim itu baru sekadar usulan. Dia meminta agar menunggu sikap Presiden Prabowo Subianto selanjutnya terkait hal itu. "Ya pokoknya kita tunggu kebijakan selanjutnya apa yang sudah disampaikan oleh presiden, teknisnya ya," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto disebut setuju untuk membentuk tim atau komisi reformasi kepolisian. Pembentukan tim tersebut sebagai tindak lanjut dari terhadap tuntutan reformasi kepolisian.
Kepastian membentuk komisi reformasi kepolisian disampaikan Prabowo saat melakukan dialog terbuka bersama tokoh-tokoh dari Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (11/9/2025) sore hingga malam.
Ketua Majelis Pertimbangan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Gomar Gultom sebagai salah seorang tokoh yang hadir mengungkapkan bagaimana tuntutan reformasi kepolisian langsung dan mendapat respons baik dari Prabowo.
"Tadi juga disampaikan oleh Gerakan Nurani Bangsa perlunya evaluasi dan reformasi kepolisian yang disambut juga oleh Pak Presiden akan segera membentuk tim atau komisi reformasi kepolisian. Saya kira ini juga atas tuntutan dari masyarakat yang cukup banyak," kata Pendeta Gultom seusai pertemuan.(des)