2 jam yang lalu
JAKARTA, TIGAPILARNEWS.COM- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengarahkan kebijakan Transfer ke Daerah (TKD) agar fokus pada peningkatan efisiensi pembangunan.
Kebijakan ini muncul setelah evaluasi menunjukkan, masih ada daerah yang belum optimal dalam mengelola anggaran dan program.
Untuk itu, dalam rapat dengan Komisi II DPR di Senayan, Jakarta, Senin (15/9/2025), Mendagri Tito menegaskan pentingnya efisiensi anggaran untuk kesejahteraan rakyat.
Menanggapi hal itu, Guru Besar Ilmu Politik dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof Cecep Darmawan menekankan pentingnya investasi swasta sebagai sumber pertumbuhan ekonomi daerah. Dia mengingatkan agar daerah tak tergantung pada dana pusat.
Untuk menarik investor, kata Cecep, pemda harus menciptakan iklim yang kondusif dengan tiga syarat utama, yakni birokrasi yang bersih, kemudahan bagi sektor swasta, dan masyarakat sipil dengan daya beli tinggi. "Tiga syarat simpel itu bisa membuat pertumbuhan ekonomi dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) naik," ucap Cecep, Selasa (16/9/2025).
Tito sebelumnya menekankan pentingnya efisiensi anggaran melalui program untuk kesejahteraan rakyat. Eks Kapolri itu kemudian membeberkan keberhasilan Bupati Lahat Bursah Zarnubi.
Pemda Lahat disebutnya berhasil memangkas anggaran untuk perjalanan dinas dan rapat. Dana yang dialihkan tersebut kemudian digunakan untuk membangun bendungan irigasi seluas delapan ribu hektare sawah, yang dampaknya langsung dirasakan oleh petani.
Menurut Tito, prinsip efisiensi ini terbukti efektif dan harus diterapkan oleh semua pemerintah daerah. Bahkan, pengalihan sebagian alokasi TKD difokuskan pada program prioritas yang langsung menyentuh masyarakat, seperti jaring pengaman sosial, pendidikan, program Makan Bergizi Gratis (MBG), sekolah, dan kesehatan.(san)