3 jam yang lalu

Kebijakan Ekonomi Diklaim Berada di Jalur yang Tepat

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi kinerja ekspor. (foto istimewa)

JAKARTA, TIGAPILARNEWS.COM- Kinerja ekspor Indonesia terus menunjukkan tren positif di tengah dinamika perdagangan global. Nilai ekspor periode Januari-Agustus 2025 tercatat tembus USD185,12 miliar atau naik 7,72 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD171,86 miliar.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas, menyebut capaian tersebut menjadi bukti kebijakan ekonomi pemerintah berada di jalur yang tepat.

"Kebijakan-kebijakan pemerintah sudah on the track, jalannya yang benar. Dibanding ekspor tahun lalu dan tahun ini, ekspor kita mengalami kenaikan lebih dari 7 persen,” ujar Zulhas saat membuka Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Rabu (15/10/2025).

Zulhas memaparkan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto memiliki tiga program utama yang menjadi pendorong utama penguatan ekonomi nasional, yakni hilirisasi industri, penguatan sumber daya manusia (SDM), dan swasembada pangan serta energi.

Menurut Zulhas, kebijakan hilirisasi menjadi langkah strategis untuk membangun kemandirian industri nasional. Ia menyinggung pembentukan Danantara sebagai langkah lanjutan untuk memperkuat sektor hilir.

 

"Kita ingin agar Indonesia kuat, seperti era awal 80-an. Kita sudah bisa bikin pesawat terbang, kita sudah bisa bikin PT PAL, kita bisa bikin pabrik, sudah punya satelit Palapa. Untuk melanjutkan itu maka lahirlah Danantara yang tujuannya adalah untuk hilirisasi," kata Zulhas.

Program kedua, lanjut Zulhas, yaitu makan siang gratis bagi 82 juta penerima manfaat. Kebijakan ini, katanya, bertujuan meningkatkan kualitas gizi dan daya saing generasi muda Indonesia.

Zulhas juga menyoroti pentingnya mewujudkan kemandirian pangan dan energi nasional. Ia menyebut pemerintah menargetkan tidak lagi mengimpor solar mulai tahun depan, seiring dengan pengembangan Biofuel B50.

"Tahun depan kita akan penuh memakai Biofuel, oleh karena itu tahun depan Indonesia diusahakan, dikejar, ditargetkan tidak impor solar lagi, tahun depan. Berarti kita dari B40 akan membuat biofuel menjadi B50. Dengan hitung B50 maka kita tidak akan impor solar lagi," kata dia.

Lebih lanjut, Zulhas menyampaikan optimismenya terhadap proyeksi ekonomi nasional. Ia menyebut kebijakan pemerintah yang konsisten, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2026 dapat mencapai 6 persen.

"Mudah-mudahan 6 persen, kalau kebijakan-kebijakan Indonesia berjalan dengan baik, maka optimis 2026 pertumbuhan ekonomi Indonesia sekurang-kurangnya akan mencapai 6 persen," tutur Zulhas.(fik)


0 Komentar