Rabu, 22 Maret 2017 14:59 WIB

Djarot: Jangan Campur Adukkan Agama dan Pilkada

Reporter : Evi Ariska Editor : Hendrik Simorangkir
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat silaturahmi dengan Paguyuban Ketoprak Adhi Budaya Jakarta Utara (Foto: Ryan Suryadi)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Jelang Pilgub DKI Jakarta putaran kedua, isu SARA kian santer didengungkan untuk memecah belah masyarakat Ibukota. 

Hal itu ditanggapi Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, dengan meminta kepada umat Islam untuk tidak saling memaki satu sama lain.

"Saya minta umat Islam tidak memaki-maki, Islam itu penuh kasih sayang. Islam itu sejuk, tidak mengkafirkan temannya sendiri atau saudaranya sendiri. Islam itu tidak memukul Islam, itu harga menghargai," kata Djarot, Rabu (22/3/2017).

Hal itu diungkapkannya berdasarkan adanya selembaran dan spanduk yang menolak untuk mensalatkan jenazah, jika mendukung pasangan calon nomor dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.

"Karena ini SARA, mendukung Basuki-Djarot tidak disalatkan, dosa itu, enggak boleh. Gara-gara Pilkada orang mati gitu? Meninggal ya meninggal. Tanggung jawabnya yang hidup," ungkapnya.

Politikus PDIP ini kembali mengimbau warga DKI untuk tidak mencampur adukkan urusan pilkada dengan agama. Djarot menuturkan, memilih seorang pemimpin itu berdasarkan pemerintahan, bukan melihat suku, agama atau warna kulitnya.

"Seluruh manusia saudara kita, makanya Islam itu membawa rahmat seluruh alam. Makanya enggak usah takut enggak ragu, urusan surga neraka itu urusan Allah," pungkasnya.


0 Komentar