Selasa, 23 Mei 2017 20:31 WIB

Kepala Bappenas Tekankan Pentingnya Investasi Masuk Indonesia

Editor : Rajaman
Bambang Brodjonegoro (dok/bili)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menekankan pentingnya investasi masuk ke Indonesia untuk membantu percepatan pertumbuhan ekonomi domestik.

Hal tersebut disampaikan Bambang saat diskusi dengan awak media di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (23/5/2017).

"Untuk Indonesia adalah pertama kita tentunya dalam kondisi sangat membutuhkan investasi dari manapun, tidak hanya dari China. Kenapa? Karena kita ingin pertumbuhan ekonomi kita lebih tinggi dan bisa menciptakan lapangan kerja. Itu bisa terjadi kalau kita bisa dapatkan investasi dalam jumlah cukup besar," ujar Bambang.

Bambang menuturkan, Tiongkok yang saat ini memiliki kelebihan dana, diharapkan dapat berinvestasi pada proyek-proyek pembangunan di Tanah Air. Sebelumnya, hubungan Tiongkok dan Indonesia lebih banyak pada sektor perdagangan atau kegiaatan ekspor impor. Sementara untuk investasi, masih jauh dibandingkan negara-negara seperti Jepang, Korea, Singapura, dan Inggris.

"Tapi sekarang China, menurut BKPM masuk ketiga besar paling tidak untuk arus investasi pada periode terakhir. Kita melihat potensi dari China untuk melihat Belt and Road di jalur laut," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut Bambang, pemerintah Indonesia akan fokus menawarkan proyek pembangunan pada wilayah Indonesia yang berdekatang dengan jalur Belt and Road yang melalui laut tersebut. Pemerintah sendiri memang tengah fokus menggenjot pembangunan di wilayah luar Jawa dan kebetulan hal tersebut cocok pada wilayah yang berbatasan dengan Laut Cina Selatan.

"Karena itu Indonesia mengusulkan investasi China untuk diarahkan ketiga provinsi yaitu Sulawesi Utara, Sumatera Utara, dan Kalimantan Utara," kata Bambang.

Pemerintah sendiri telah menawarkan tiga kawasan di Indonesia kepada investor Tiongkok yang bekerjasama dengan Indonesia.Tiga wilayah tersebut, pertama adalah di Bitung, Sulawesi Utara. Bitung dinilai berpotensi sebagai wilayah yang terintegrasi dalam "toll road"-nya, jalur kereta api, lapangan terbang, pelabuhan, listrik, dan properti area.

Khusus investasi lapangan terbang diperlukan untuk Internasional, karena Manado tidak bisa lebih dari 2.800 m lagi panjang landasannya. Di wilayah tersebut turis Tiongkok naik 1.200 persen dan hotel serta restoran kewalahan.

Kedua adalah di Kalimantan Utara, di kawasan tersebut ada potensi listrik sebesar 7.200 MW. Di wilayah tersebut akan dibuat juga "smelter" serta kawasan industri. Industrial yang berpotensi seperti aluminium dan nikel.

Wilayah ketiga adalah Sumatera Utara. Yang ditawarkan adalah mulai infrastruktur dari Kuala Tanjung, Parapat, sampai Sibolga. Selain itu, juga jalan terintegrasi ke Pekanbaru dan Duri Dumai.

sumber: antara


0 Komentar