Minggu, 11 Juni 2017 13:41 WIB

Pasar Tanah Abang Membeludak, Porter Angkut Barang Ketiban Rezeki

Reporter : Ryan Suryadi Editor : Hermawan
Salah satu toko busana yang diserbu pembeli di kawasan Pasar Tanah Abang, Minggu (11/6/2017). Foto: Ryan

JAKARTA, Tigapilarnews.com – Kawasan Tanah Abang diserbu pedagang dari luar Jakarta menjelang Lebaran. Akibatnya, kawasan pusat grosir terbesar di Asia Tenggara itu penuh sesak, Minggu (11/6/2017).

Pantauan Tigapilarnews.com, kepadatan dan keramaian di Pasar Tanah Abang menyemut di sejumlh titik. Tidak hanya di Blok A dan B, melainkan sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang menjual secara eceran di pinggir jalan.

Begitu pun dengan beberapa pedagang yang ada di titik tertentu, seperti lapangan kosong dan ruko ruko di sekitar Pasar Tanah Abang dipenuhi sejumlah pedagang dan pembeli

Kondisi sesak tampak di sejumlah bangunan bangunan gedung pasar seperti Blok A, B, dan C. Menggeliatnya pedagang membuat pembeli rela berdesak desakan untuk membeli barang.  

Santo (40), salah seorang porter di Blok B mengatakan sebenarnya Pasar Tanah Abang sudah ramai pedagang sejak awal Ramadan.

Santo menjelaskan kebanyakan pedagang dari luar kota, seperti Banten, Bekasi, dan Bogor. Bahkan beberapa di antaranya dari Bandung dan Cirebon berdatangan memenuhi kawasan Pasar Tanah Abang.

"Kalau beli, mereka sampai kodian mas, bahkan ada yang beli sampai 20 karung," ucap Santo, Minggu (11/6/2017).

Sebagai porter angkut barang di bulan Ramadan, Santo mematok tarif mulai dari Rp 25 ribu - Rp 100 ribu untuk satu karung.  Kalau bukan bulan puasa, Santo hanya dibayar Rp 20 ribu untuk sekali angkut barang.

"Selama bulan Ramadan, saya mampu mengangkut karung per hari hingga puluhan. Kalau sehari bisa kantongin uang minimal Rp 300 ribu," tuturnya.

Porter lainnya, Fahmi (28) mengaku mengalami penurunan yang memakai jasa porter untuk angkut barang dibandingkan Ramadan tahun lalu.

Menurut Fahmi, sekarang ini para pembeli yang berbelanja di Pasar Tanah Abang membawa kuli panggul sendiri atau membawa gerobak. Sehingga jasa porter bulan puasa tahun ini mengalami penurunan.

"Kalau dulu sehari kami bisa pegang sampai sejuta. Tapi sekarang sudah banyak pedagang eceran. Dia dagang di pinggir jalan. Jadi tidak perlu jasa angkut kaya kami," ucapnya.

 


0 Komentar