Senin, 26 Juni 2017 21:37 WIB

Perang Kembali Berlanjut di Marawi

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi militer Filipina. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Perang antara pasukan pemerintah Filipina dan kelompok teroris loyalis ISIS berkecamuk lagi di Kota Marawi sejak Minggu sore setelah gencatan senjata selama delapan jam berakhir.

Gencatan senjata diberlakukan oleh militer Filipina untuk memungkinkan warga Muslim di Marawi merayakan Idul Fitri.

Relawan sipil dan anggota Front Pembebasan Islam Moro (MILF) memanfaatkan gencatan senjata dari pukul 06.00 sampai pukul 14.00 WIB untuk menyelamatkan warga sipil yang terjebak di zona perang.

Asisten Sekretaris untuk Proses Perdamaian, Dickson Hermoso mengatakan bahwa tim penyelamat mempertaruhkan nyawa mereka untuk membebaskan para penduduk sipil yang terjebak. Mereka berhasil menyelamatkan lima orang, termasuk bayi perempuan.

Menurut Hermoso, seorang warga sipil keenam, yakni seorang pria tua bernama Hassan Ali yang menderita stroke sejak enam minggu yang lalu, meninggal sebelum bisa diselamatkan. Tidak jelas mengapa pria itu meninggal.

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat Filipina, Jenderal Eduardo Ano, mengatakan bahwa pasukannya akan memberlakukan “jeda kemanusiaan” selama Idul Fitri di Marawi, satu-satunya kota muslim di Filipina.

”Kami menyatakan jeda dalam operasi kami saat ini di kota pada hari ini (kemarin) sebagai manifestasi rasa hormat kami yang tinggi untuk agama Islam,” kata Ano dalam sebuah pernyataan.

Malacanang (Istana Kepresidenan) mengatakan bahwa jeda kemanusiaan adalah sikap tulus pemerintah untuk menghormati warga muslim Filipina.

”Gencatan senjata kemanusiaan dari pihak militer dan pemerintah menggarisbawahi solidaritas kita dengan saudara-saudara muslim kita saat mereka merayakan akhir Ramadan,” kata juru bicara kepresidenan Ernesto Abella dalam sebuah pernyataan.

Juru bicara Angkatan Bersenjata Filipina (AFP), Brigadir Jenderal Restituto Padilla mengatakan jeda kemanusiaan pada umumnya berhasil, meski terjadi sedikit pertukaran tembakan pada pagi hari selama beberapa menit.

Setelah gencatan senjata berakhir, pertempuran kembali berkecamuk. Suara senapan otomatis, tembakan senapan mesin dan ledakan mortir mengguncang Kota Marawi.

“Setelah gencatan senjata berakhir, kami akan terus mencoba memasuki daerah yang mereka duduki dan membebaskan Marawi,” kata Padilla, seperti dikutip media Filipina, Inquirer, Senin (26/06/2017).

Wali Kota Marawi Majul Usman Gandamra membenarkan bahwa para sukarelawan memanfaatkan jeda kemanusiaan untuk menyelamatkan sebagian penduduk sipil yang terjebak. ”Ini (Idul Fitri) sangat berkesan karena kita merayakannya jauh dari rumah kita,” kata Gandamra. 

”Kami berharap bahwa masalah ini akan segera berakhir. Saya mendorong semua orang untuk terus berdoa sehingga gejolak di Kota Marawi kami akan berakhir,” imbuh wali kota Marawi dalam sebuah wawancara di televisi.(exe/ist)


0 Komentar