Senin, 11 Desember 2017 07:54 WIB

Palestina Harus Terima Kenyataan Soal Yerusalem Ibu Kota Israel

Editor : Rajaman
PM Israel, Benjamin Netayahu bersama Presiden AS Donal Trump (ist)

TEL ALVI, Tigapilarnews.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut Palestina harus bisa menerima kenyataan soal Yerusalem. Menurutnya, Yerusalem telah menjadi Ibu Kota Israel selama ribuan tahun. 

Dilansir dari BBC, Senin (11/12/2017), Netanyahu mengatakan, pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel merupakan jalan menuju perdamaian. Apalagi, Yerusalem telah lebih dari 3.000 tahun menjadi Ibu Kota Israel dan tak pernah menjadi Ibu Kota yang lain. 

Netanyahu mengemukakan hal tersebut di sela pertemuannya dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Paris. Netanyahu bicara soal 'menerima kenyataan' tersebut di tengah maraknya aksi protes di mana-mana terkait pernyataan Presiden AS Donald Trump.

"Anda bisa membacanya dalam sebuah buku yang sangat bagus, yang disebut Alkitab… Anda dapat mendengarnya dalam sejarah komunitas Yahudi di diaspora kita. Di mana lagi Ibu Kota Israel selain di Yerusalem?" tutur Netanyahu.

"Semakin cepat rakyat Palestina mengakui kenyataan ini, semakin cepat kita bergerak menuju perdamaian," imbuhnya. 

BBC melaporkan, kecaman atas pernyataan Donald Trump telah meluas. Pernyataan Trump dianggap menghilangkan netralitas AS selama beberapa dekade terkait konflik Israel dan Palestina. 

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bertolak ke Amman, Yordania, pada Minggu (10/12) pagi. Retno akan berdiskusi dengan Menlu Yordania dan Palestina terkait sikap Trump atas Yerusalem.

"Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Indonesia akan selalu bersama Palestina," kata Retno dalam sebuah video berdurasi 1 menit 5 detik, yang diterima detikcom, Minggu (10/12) pagi.

Selain ke Amman, Retno juga akan melanjutkan kunjungan ke Istanbul, Turki. Di sana ia akan membahas persiapan KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang akan berlangsung pada 13 Desember 2017. 

Ia juga akan mendampingi Presiden Joko Widodo yang rencananya menghadiri OKI. Pertemuan itu merupakan sidang khusus membahas manuver AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. 


0 Komentar