Rabu, 12 Mei 2021 04:42 WIB

Jumlah Warga Palestina yang Tewas Akibat Serangan Israel Bertambah

Editor : Yusuf Ibrahim
Tentara Israel. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com-Jumlah warga Palestina yang tewas bertambah menjadi 28 orang akibat serbuan brutal militer Israel di Jalur Gaza. 

“Korban tewas termasuk 10 anak-anak dan seorang wanita,” papar pernyataan Kementerian Kesehatan Palestina.

Dikatakan jumlah korban terluka bertambah menjadi 152 orang. Kementerian menyebutkan jumlah korban tewas 26 pada Senin. “Salah satu anak yang tewas adalah seorang gadis berusia 10 tahun dan korban lainnya adalah anak laki-laki dari berbagai usia,” ungkap Kementerian itu.

Pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan serangan brutal mulai Senin malam di daerah terpisah di Jalur Gaza dalam Operasi Penjaga Tembok.

Militer Israel pada Selasa mengumumkan mereka menargetkan 130 lokasi dan membunuh 15 pejuang Hamas, sejak dimulainya serangan di Jalur Gaza.

Ketegangan berpindah ke Gaza setelah faksi Palestina memberi Israel batas waktu 1500 GMT Senin untuk menarik tentara dari Masjid Al-Aqsa dan lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem dan menuntut Israel membebaskan para tahanan.

“Dua wanita Israel juga terbunuh oleh roket yang ditembakkan dari Gaza sebagai tanggapan atas agresi Israel baru-baru ini, di kota pesisir Ashkelon yang menjadi sasaran berat, tepat di utara Gaza,” ungkap layanan darurat Israel Magen David Adom.

Pusat medis Barzilai setempat mengatakan sedang merawat 70 orang yang terluka. Brigade Qassem Hamas telah bersumpah untuk mengubah kota itu "jadi neraka" dan menghujani roket secara intens. Hamas mengklaim telah menembakkan 137 roket ke arah Ashkelon dan Ashdod di dekatnya hanya dalam waktu lima menit.

“Ledakan keras kembali mengguncang kota itu pada Selasa, saat satu roket telah menciptakan lubang menganga di dinding blok apartemen,” ungkap seorang wartawan Agence France-Presse (AFP).

“Lebih dari 90% roket baru-baru ini dari Gaza dilaporkan dicegat oleh sistem pertahanan rudal Iron Dome,” papar juru bicara militer Israel Jonathan Conricus.

“Jet tempur dan helikopter serang Israel telah melakukan lebih dari 130 serangan terhadap sasaran militer di daerah kantong itu,” ujar Conricus.

Pejabat Israel mengatakan mereka telah membunuh 15 komandan Hamas, sementara kelompok Palestina Jihad Islam mengkonfirmasi dua tokoh seniornya juga tewas.

Ketegangan di Yerusalem telah berkobar menjadi gangguan terburuk di kota itu sejak 2017 pada hari-hari sejak polisi Israel bentrok dengan kerumunan warga Palestina pada Jumat terakhir bulan suci Ramadhan.

Kerusuhan setiap malam sejak saat itu di kompleks Al-Aqsa di Yerusalem Timur telah menyebabkan lebih dari 700 warga Palestina terluka.

Dunia internasional menyerukan de-eskalasi dan kecaman terhadap Israel dari seluruh dunia Muslim. Hamas memperingatkan Israel untuk menarik semua pasukannya dari kompleks masjid dan distrik Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur, di mana pengusiran paksa yang membayangi keluarga Palestina telah memicu protes keras.

Sirene meraung di seluruh Yerusalem tepat setelah jam 3 sore. Batas waktu yang ditetapkan Hamas ketika orang-orang di kota itu, termasuk anggota parlemen di legislatif Knesset, melarikan diri ke bunker untuk pertama kalinya sejak konflik Gaza 2014.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Hamas telah "melewati garis merah" dengan menargetkan Yerusalem dan bersumpah rezim Zionis akan "menanggapi dengan kekuasan."

Brigade Qassam Hamas menegaskan, "Ini adalah pesan yang harus dipahami musuh dengan baik: jika Anda merespons, kami akan merespons, dan jika Anda meningkat, kami akan meningkatkannya."

Beberapa properti di Israel telah rusak oleh roket, termasuk satu apartemen di selatan kota Ashkelon, dan satu rumah di Beit Nekofa, sebelah barat pusat kota Yerusalem. “Seorang warga Arab Israel tewas karena luka tembak dalam bentrokan dengan warga Yahudi Israel di pusat kota Lod,” ungkap polisi Israel tanpa memberikan rincian.(mir)


0 Komentar