Sabtu, 26 Maret 2016 19:40 WIB

Zeni AD Bangun Jalan Wamena-Mamugu

Editor : Yusuf Ibrahim
JAKARTA, Tigapilarnews.com- TNI  kembali melaksanakan pembangunan jalan di Provinsi Papua. Utamanya, melaksanakan pembangunan jalan di wilayah terisolir.

Pembangunan jalan ini dinamakan Operasi Pelayanan Percepatan Pembangunan Provinsi Papua yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kemahalan di distrik yang sulit aksesbilitasnya. Selain itu, dalam rangka peningkatan ekonomi dan mensejahterakan rakyat, serta melindungi kepentingan pertahanan di wilayah perbatasan.

Menurut Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Czi Berlin G, di Jakarta, Jumat (25/03/2016), berdasarkan instruksi Presiden Joko Widodo, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, telah memerintahkan TNI AD dan secara khusus jajaran Zeni Angkatan Darat (AD) untuk membangun jalan dari Wamena menuju Mumugu, Provinsi Papua, sepanjang 278,6 Km. Hal tersebut, dikerjakan sejak Januari 2016.

“Data dari Kodam XVII/Cenderawasih, jalan sepanjang 278,6 Km ini melewati daerah hutan, rawa dan sungai. Ruas jalan ini melalui 40 sungai. Sebanyak 32 sungai belum ada jembatan dan 8 lainnya mempunyai jembatan sementara dari kayu, TNI AD juga bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan PT Wijaya Karya,” kata Kolonel Czi Berlin.

Selain pembangunan jalan, direncanakan akan turut dibangun dua Dermaga di Mumugu dan Batas Batu yang nantinya kapal bisa masuk sampai 300 ton ke Mumugu dan di Batas Batu bisa masuk kapal sebesar 150 ton. Dengan akses yang terbuka, maka diharapkan dapat meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat Papua. Pembangunan infrastruktur ini diharapkan bisa membuka akses Wamena, Mbua, Paro, Batas Batu dan Mumugu menuju pantai selatan Papua.

“Pengerjaan akan dilakukan secara bertahap yakni berawal dari Mamugu-Batas Batu, kemudian Batas Batu-Mugi dan terakhir Mugi-Habema. Untuk tahap pertama, akan dikerjakan sepanjang 23 kilometer dan bila jalan tersebut selesai dibangun maka ruas jalan Wamena-Mamugu akan terhubung, dan di Mamugu akan dibangun pelabuhan baru untuk meningkatkan ekonomi selatan Papua,” ujarnya.

Ditambahkannya, bahwa Zeni AD menaruh perhatian khusus pada pekerjaan pembuatan jalan Wamena-Mamugu  yang merupakan prioritas utama kegiatan di tahun 2016.  Desain konstruksi jalan yang akan dibuka direncanakan lebar total adalah 11 meter, badan jalan 6 meter, bahu jalan 3 meter (1,5 meter kanan dan kiri) dan drainase 2 meter (1 meter kanan dan kiri).

Dalam struktur organisasi kegiatan, Kepala kegiatan pembangunan ruas jalan Wamena-Mamugu ini adalah Dirziad Brigjen TNI Irwan dan Penanggung Jawab Operasional langsung dibawah pimpinan Kasad Jenderal TNI Mulyono.

Lebih lanjut dituturkannya, bahwa total kekuatan yang dikerahkan jajaran Zeni Angkatan Darat sejumlah 394 orang personel dengan komposisi POP-1 meliputi Denzipur-10 dan Denzipur-12, mengerjakan ruas jalan Wamena-Habema dan Habema-Mbua. POP-2 yaitu Yonzipur-18, mengerjakan ruas jalan Mbua-Mugi dan Mugi-Paro, sedangkan POP-3 dari Yonzikon-14 mengerjakan ruas jalan Paro-Kenyam dan Kenyam-Mamugu, dengan kekuatan tiap POP berjumlah 107 personel.

Sementara itu, alat berat yang dibutuhkan dalam pembuatan ruas jalan ini terdiri dari Exavator, Dozer, Grader, Dump Truck, Tandem Roller, Tyred Roller, Vibro dan Tangki Air dengan kebutuhan pembukaan jalan berjumlah 78 unit dan pengaspalan jalan berjumlah 60 unit alat berat.

“Satuan Zeni Angkatan Darat bertugas bukan hanya menebang pohon dan membuka hutan saja, tetapi juga membuat badan jalan. Dengan bekerja paralel, kontraktor umum di belakangnya langsung melakukan pengerasan jalan dan pengaspalan. Hingga akhir 2015 lalu masih tersisa 658 Km jalan yang saat ini masih terputus karena tertutup hutan,” ucapnya.

Dari rencana awal total jalan Trans Papua yang akan dibangun sepanjang 4.325 Km, saat ini yang belum tersambung tersisa 658 Km, dan sesuai instruksi Presiden Joko Widodo bahwa pada 2018 jalan tersebut sudah harus tersambung.

Pembangunan jalan Trans Papua ini dikebut seiring kian mendesaknya kebutuhan jalan nasional di pulau berbentuk kepala burung tersebut, karena saat ini warga terutama yang bermukim di pedalaman Papua tidak mempunyai akses jalan dan hanya mengandalkan transportasi angkutan udara yang tak semua kalangan bisa menjangkaunya.

“Untuk menuntaskan sisa ruas jalan yang masih terputus sepanjang 658 Km tersebut selama tahun 2015, telah dilakukan pembukaan jalan sepanjang 169 Km. Pada tahun 2016, direncanakan dibuka sepanjang 278 Km. Diharapkan, pada tahun 2018 seluruh ruas jalan yang masih terputus sudah tersambung dan bisa difungsikan,” tandas Kolonel Czi Berlin.(exe/rri)
0 Komentar