Minggu, 17 April 2016 12:08 WIB

Ramainya Bazar Piringan Hitam di Pasar Santa

Editor : Danang Fajar
Laporan : Gita Ginting

JAKARTA, Tigapilarnews.com -- Musik tak pernah terlepas dari kehidupan manusia. Hal ini terlihat di acara musik Record Store Day (RSD), Pasar Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Baju hitam, suara musik metal, loncat-loncat para penonton, tawa canda, hingga tepuk tangan silih berganti, itulah yang menghiasi panggung kecil "Record Store Day" di lantai dua Pasar Santa, Minggu (17/4/2016) siang.

Ya, siapa yang menyangka, acara musik yang bertemakan indie ini justru memikat para anak muda untuk datang menyaksikan 20 band indie secara gratis dipanggung kecil yang berlokasi dilantai dua pasar tersebut. Dimana penampilan grup banda tersebut dibagi dalam 2 hari, yakni kemarin 8 band dan hari ini 12 band.

Samson (30), Pencetus Acara RSD, mengatakan acara yang diselanggarakan selama dua hari ini merupakan perayaan hari musik nasional. Dimana acara ini secara serentak diadakan di seluruh kota Indonesia mulai dari Jakarta, Bandung, Medan, Bogor, Malang, dan kota lainnya.

"Ini tahun yang ke 5, sudah berjalan. Tapi untuk di Jakarta sendiri, ini tahun ke 3. Dipilihnya Pasar Santa. Setiap tahun di Jakarta akan berbeda tempat pelaksanaannya nanti," ujar Samson yang mengenakan kaos hitam, Minggu (17/4/2016) siang.

IMG_8089"Untuk musik sendiri kenapa milih indie, karna saat ini yang laku dipasaran adalah indie. Saya undang teman-teman dari luar Jakarta, dan ternyata banyak banget yang datang. Bahkan ada yang sampai nginep di hotel," lanjutnya sambil tersenyum.

Acara yang dimulai dari jam 10 pagi hingga 10 malam nanti, ternyata tak hanya fokus pada penampilan band saja, tapi juga terdapat bazar penjualan musik mulai dari DVD, CD, Kaset, hingga Piringan Hitam. Untuk harga yang ditawarkan pun berkisaran mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 1 juta.

"Semuanya memang dijual. Tapi untuk acara ini kami fokus pada piringan hitam karena yang buat acara ini Komunitas Piringan Hitam. Diluar dari itu, di Pasar Santa sendiri memang udah ada 16 toko yang menetap menjual piringan hitam. Jadi ada atau gak ada acara, tetap jualan," tutupnya.

Di sisi lain, salah satu pengunjung bernama Arifin saat senang dengan adanya bazar piringan hitam yang berlokasi di Pasar Santa. Dia menilai dengan kegiatan bazar semacam ini dirinya bisa menambah koleksi piringan hitam miliknya.

"Acara disini keren banget, banyak toko yang menawarkan piringan hitam. Saya juga sedang cari-cari album milik beberapa band yang saya suka. Semoga bisa dapat dengan harga yang murah," ujarnya sambil tertawa.

Dirinya pun berharap, kegiatan bazar piringan hitam yang dilakukan di Pasar Santa ini bisa dijadikan kegiatan rutin dua bulanan. "Saya yakin semakin sering acara ini digelar, semakin banyak pula penghobi piringan hitam," tegasnya/

Selain produsen dan konsumen, acara ini ternyata mendapatkan apresiasi dari Manajer Area Selatan PD Pasar Jaya, Mahfudin. Laki-laki yang mengenakan kemeja abu-abu itu berharap acara ini tak hanya berhenti sampai disini saja, namun terus berkelanjutan setiap tahunnya.

"Saya sangat apresiasi acara ini. Ternyata Komunitas Piringan Hitam naik lagi setelah sempat hilang. Ini salah bentuk kreatifitas anak muda dan harus terus didukung," ujar Mahfudin di Pasar Santa, Jakarta Selatan.

Melihat antusias para anak muda yang semakin banyak mengunjungi Pasar Santa, pihaknya pun telah membuat sejumlah acara dengan tema yang berbeda setiap bulannya.

"Setelah acara ini, akan ada Santa Market seminggu. Ada juga acara gabungan bukan hanya komunitas saja. Supaya orang mengingat kalo acara itu, ya adanya di Pasar Santa," tutupnya.
0 Komentar