Rabu, 11 Mei 2016 16:53 WIB

Satu Keluarga Kena DBD, Lurah Pedurenan Tutup Mata

Editor : A. Amir
Laporan: Arif Muhammad Riyan

 

 

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Korban Demam Berdarah Dengue (DBD) terus berjatuhan. Seperti yang menimpa satu keluarga di perumahan Ciledug Indah II, Kecamatan Karang Tengah, Kelurahan Pedurenan, Tangerang, Banten.

Satu keluarga tersebut terserang penyakit mematikan ini, Ardan (15), yang saat ini duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 24, Ciledug, Tangerang, harus menjalani ujian nasional di salah satu Rumah Sakit swasta Tangerang, lantaran tak kuat melawan penyakit DBD ini.

"Iya positif DBD, baru aja dirawat kemarin, Selasa (10/5/2016) malam. Kasian dia, soalnya lagi ujian nasional kan," ujar Dewi, ibunda Ardan saat berbincang dengan Tigapilarnews.com, Rabu (11/5/2016).

Dewi mengeluhkan kepada Lurah Pedurenan yang tidak melakukan pencegahan terhadap penyakit DBD ini. Seharusnya, tambah Dewi, Lurah sudah bisa mengantisipasi dengan melakukan fogging (penyemprotan insektisida).

"Jangan tunggu banyak korban berjatuhan baru di fogging dong. DBD kan bukan penyakit yang biasa," tegasnya.

Herannya, saat warga perumahan Ciledug Indah II banyak terserang penyakit DBD ini, Lurah Pedurenan Supriyatman, hanya sekedar mendengar keluhan warga tersebut dan tidak melakukan tindakan.

Padahal, warga sudah berbondong-bondong untuk menyampaikan aspirasi tentang maraknya penyakit DBD yang sedang menghantui perumahan tersebut.

Saat dihubungi wartawan Tigapilarnews.com, Lurah Pedurenan mengklaim bahwa kebijakan fogging bukan masuk kedalam campur tangan Kelurahan.

"Foging itu dari dinas kesehatan lalu di konfirmasikan ke puskesmas sekitar, bukan dari Kelurahan," elak Supriyatman saat dihubungi Tigapilarnews.com, Rabu (10/5/2016).

Tambah Supriyatman, warga harus membawa hasil lab positif DBD terlebih dahulu ke puskesmas untuk dijadikan bukti bahwa daerah tersebut sedang dilanda penyakit DBD.

"Itu tuh harus bawa hasil lab dulu baru di fogging," singkatnya.

Warga perumahan Ciledug Indah II saat ini sedang dilanda ketakutan. Pasalnya, dari 18 ribu warga yang menghuni perumahan tersebut, setidaknya terdapat puluhan warga yang sudah terkena penyakit DBD ini.

Sosialisasi terhadap warga pun terbilang kurang. Sebab, warga sekitar tidak mengetahui jika dirinya harus membawa hasil lab positif DBD ke puskesmas terlebih dahulu untuk dilakukan fogging nantinya.

"Kan dari data puskesmas sudah tertera jelas berapa banyak warga yang terkenda DBD. Soalnya, warga disini rata-rata menggunakan BPJS dan bilamana jika warga ingin di rawat di Rumah Sakit, warga harus meminta surat rujukn dulu dari puskesmas. Jadi seharusnya tidak usah pake hasil lab, toh disana data udah jelas tertera berapa banyak yang kena DBD," ujar Guruh, warga Perumahan Ciledug Indah II, Rabu (11/5/2016).

Sampai berita ini diturunkan, belum ada tindakan postif dari Kelurahan Pedurenan maupun puskesmas Ciledug untuk membasmi sarang nyamuk dengan cara melakukan fogging.
0 Komentar