Senin, 30 Mei 2016 19:00 WIB

Panglima TNI: Terorisme Kejahatan Lintas Negara

Editor : Hermawan
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Teroris adalah kejahatan lintas negara yang perlu ditanggulangi secara bersama seluruh komponen bangsa.

Dalam penanggulangannya merupakan salah satu bagian tugas pokok TNI dalam pelaksanaan Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

Kegiatan untuk mengatasi aksi terorisme ini diperlukan kerja sama. Tidak bisa dilakukan secara individu, berdiri sendiri tanpa melaksanakan sinergitas antar instansi.

Demikian dijelaskan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam paparannya yang diwakili Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan, ketika menjadi pembicara pada Seminar Urgensi Revisi Undang-Undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Sebagai Upaya Pemerintah Dalam Menegakkan Kedaulatan dan Melindungi Warga Negara Indonesia.

Seminar ini bertema ‘Sinergitas Peran Komponen Bangsa Dalam Mengatasi Aksi Terorisme’ yang diselenggarakan oleh Fraksi Golkar dan Fraksi Hanura DPR RI, bertempat di Ruang Rapat KK II Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta Selatan, Senin (30/5/2016) pagi.

panglima TNI-1

Seminar tersebut dihelat dalam rangka memberikan masukan kepada para anggota DPR dan tim ahlinya dalam pembahasan revisi UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang pemberantasan tindak pidana terorisme dengan harapan dapat menghasilkan UU yang berkualitas, aspiratif dan efektif  dalam menangani tindak pidana terorisme.

Sehingga memberikan perlindungan kepada warga negara dari ancaman bahaya terorisme, sebagai upaya untuk menegakkan kedaulatan bangsa dan negara Indonesia.

"Keberadaan terorisme itu memanfaatkan kelemahan-kelemahan kita. Sehingga kita diharapkan bisa lebih meningkatkan sinergitas dengan komponen lain untuk mengatasi seluruh aksi-aksi terorisme yang berada diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia", tegas Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga menyampaikan bahwa dalam upaya pencegahan perlu diadakan Operasi Serbuan Teritorial, yang mana dilakukan pencegahan dini, sehingga dapat mengetahui kegiatan-kegiatan yang menjurus aksi terorisme dengan memanfaaatkan pola operasi teritorial.

panglima TNI-3

Sebab, pelaksanaan operasi teritorial yang dilaksanakan selama ini sudah langsung menyentuh kebutuhan masyarakat dan ini salah satu bentuk yang diinginkan masyarakat dan bisa menjadi barometer untuk di-sharing-kan ke bagian yang melaksanakan Puldata/Intelijen.

"Babinsa tidak bisa bekerja sendiri harus bekerja sama dengan aparat terkait, baik TNI maupun aparat-aparat terkait di lapangan. Oleh karena itu, seluruh unsur TNI perlu diberdayakan dalam penanganan ancaman terorisme sejak dini," tutur Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

“Sementara itu, kerja sama TNI dan Polri yang sudah terjalin dengan baik selama ini patut ditingkatkan dan diperkuat peran TNI dalam mengatasi aksi terorisme," pungkas Panglima TNI.

Turut hadir dalam seminar ini , di antaranya Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Ketua DPD RI Irman Gusman, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, Ketua Fraksi Hanura Syarifuddin Suding, dan Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto. (ist)

 

 
0 Komentar