Selasa, 07 Juni 2016 16:30 WIB

Awasi Produk Makanan, BBPOM Sidak Supermarket

Editor : Danang Fajar
Laporan : Arif Muhammad Riyan

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Dalam rangka memperingati bulan suci Ramadhan, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) DKI Jakarta bersama dengan Pemerintah Kota Administrasi dan Polres Jakarta Selatan menggelar inspeksi mendadak di sebuah supermarket yang berlokasi di MT Haryono, Tebet Barat, Selasa (7/6/2016).

Hal ini dilakukan guna melalukan pengawasan panhan di bulan Ramadhan. Hal hasil, petugas menemukan produk pangan cokelat yang sudah kadaluwarsa dan tahu putih yang berformalin. Selain itu, beberapa produk pangan diketahui masa izinnya edarnya sudah habis.

"Dari hasil sidak ditemukan pangan kedaluwarsa satu macam cokelat, sudah sejak 25 Mei yang lalu. Langsung dimusnahkan. Kita suratin Badan POM, biar mereka yang panggil industrinya. Produk pangan yang izin edarnya sudah habis, bisa karena izin edar sedang dalam proses pembarauan di BBPOM, atau punya izin edar tapi label di kemasannya belum dilengkapi, tapi nggak berbahaya," ucap Kepala BBPOM DKI Jakarta, Dewi Prawitasari di lokasi, Selasa (7/6/2016) siang.

Dewi menjelaskan, pengawasan pangan ini bertujuan menjamin keamanan dan melakukan pengawqsan peredaran pangan dalam rangka melindungi masyarakat dari produk atau makanan yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan.

"Supermarket ini kan banyak dikunjungi masyarakat dari berbagai lapisan, kemudian pangan yang dijual jenisnya cukup banyak, dari pangan siap saji, pangan lokal maupun impor, pangan olahan, dan pangan segar, pengawasan ini untuk menjamin keamanan pangan yang akan dikonsumsi oleh masyarakat," pungkas Dewi.

Dilokasi yang sama, Kepala Suku Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Selatan, Keistrisasi Helenandari mengatakan, untuk tahu putih yang kedapatan mengandung formalin langsung dimusnahkan. Terkait tindaklanjut ditemukannya tahu berformalin pihaknya menyerahkan kepada pihak berwajib.

"Satu dari tiga tahu yang kita ambil untuk sampel diketahui berformalin. Dan itu tahu terakhir, sepertinya sudah dibeli sama customer. Pihak supermarket juga akan menyetop pendistribusian dari distributor tahu yang bersangkutan," papar Kristrisasi.
0 Komentar