Kamis, 04 Agustus 2016 12:43 WIB

Tak Betah Tinggal di Rumah Orangtua Angkat, Fathur Kabur

Editor : Danang Fajar
Laporan: Arif Muhammad Riyan

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan menemukan anak telantar di sebuah Masjid di Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (4/8).

Anak tersebut bernama Fathurrahman Hidayat (11) sudah berada di Masjid selama tiga hari, ia mengaku kabur dari rumah orang yang merawatnya.

Menurut Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Mursidin, anak tersebut kabur dikarenakan tidak betah. Orang yang merawatnya itu merupakan tetangga dari orang tua Fathurrahman.

"Dia nggak betah karena orang yang merawatnya itu juga punya anak banyak. Akhirnya dia kabur. Orang yang merawatnya itu tinggal di Ciganjur," ujar Mursidin saat dikonfirmasi, Kamis (4/8/2016) siang.

Ia menambahkan, anak tersebut juga mengaku dirinya dibawa dari Tasik oleh Romi yaitu orang yang merawatnya di Jakarta. Romi bertetangga dengan orang tua Fathurrahman di Tasik.

"Setelah Romi pindah ke Jakarta, Fathurrahman juga dibawa. Kata anak itu, ia dibawa karena ibunya membuang dirinya. Bapaknya juga dikejar polisi karena narkoba," papar Mursidin.

Akhirnya Fathurrahman dibawa ke Jakarta, katanya. Setelah beberapa bulan, Fathurrahman tidak betah dan kabur dari rumah Romi. Ia memilih tinggal di Masjid.

"Kemudian pihak Masjid menghubungi kelurahan untuk menindaklanjuti anak telantar tersebut. Kelurahan berkoordinasi dengan kami karena anak tersebut telantar. Sekarang sudah kami bawa ke panti untuk disekolahkan," pungkas Mursidin.

Karena memang, lanjutnya, anak tersebut ingin sekolah. Sebelumnya anak itu sudah bersekolah sampai kelas tiga. Jadi pihaknya akan mengirim ke Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Putra Utama 1, Klender, Jakarta Timur agar bisa sekolah.

Di samping itu, Kepala PSAA Putra Utama 1, Marwiyanti mengatakan, pihaknya akan menyekolahkan anak tersebut. Selain disekolahkan, anak itu akan dipenuhi segala kebutuhan dasarnya.

"Kebutuhan sandang dan pangannya akan kami penuhi. Tapi tentu yang paling penting adalah pendidikannya. Kami berupaya agar anak-anak di panti kami bisa menyelesaikan masa sekolahnya," ungkap Marwiyanti.
0 Komentar