Minggu, 21 Agustus 2016 10:58 WIB

Sandiaga Khawatir Nasib Tenaga Kerja di Industri Rokok

Editor : Yusuf Ibrahim
Laporan Muchammad Syahputra

JAKARTA,Tigapilarnews.com- Bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga S. Uno, mengatakan wancana kenaikan harga rokok harus dipikirkan kembali.

Sebab menurutnya, karena banyaknya buruh yang bekerja di pabrik-pabrik tersebut. "Ini harus dikaji kembali. Kita memang ingin hidup sehat, tapi harus dipikirkan kembali lapangan pekerjaan untuk para buruhnya," ujarnya, di Mesjid Al-Azhar, Cakung, Jakarta Timur, Minggu (21/08/2016).

Dirinya menambahkan, kenaikan harga rokok menjadi polemik di lingkungan masyarakat. Karena, dalam menciptakan masyarakat yang sehat, harus ada solusi yang tepat. Namun tidak melupakan kesejaterahan para pekerja pabrik rokok.

"Penghasilan para buruh harus diutamakan. Hal ini benar-benar harus ditinjau secara mendasar lagi, karena dengan menaikan harga rokok itu kurang efekif karena bicara mengenai pekerjaan orang banyak," tambahnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi Widodo berencana akan menaikan harga rokok. Harga rokok yang murah, dinilai menjadi penyebab tingginya jumlah perokok di Indonesia. Dengan harga di bawah Rp20ribu, maka orang yang kurang mampu dan anak-anak usia sekolah tidak keberatan mengeluarkan uang untuk membeli rokok.

Dengan menaikkan harga rokok, diharapkan dapat menurunkan prevalensi perokok, terutama pada masyarakat yang tidak mampu. Berdasarkan hasil studi yang dilakukan Hasbullah dan rekannya, sejumlah perokok pun akan berhenti merokok jika harganya dinaikkan dua kali lipat.

Survei tersebut dilakukan terhadap 1.000 orang melalui telepon dalam kurun waktu Desember 2015 sampai Januari 2016. Sebanyak 72 persen mengatakan akan berhenti merokok kalau harga rokok di atas 50.000 rupiah. Hasil studi juga menunjukkan, 76 persen perokok setuju jika harga rokok dan cukai dinaikkan.

Strategi menaikkan harga dan cukai rokok pun sudah terbukti efektif menurunkan jumlah perokok di beberapa negara. Pasalnya, harga rokok di Indonesia memang paling murah dibanding negara lain. Di Singapura, harga sebungkus rokok bisa mencapai Rp120 ribu. Namun di Indonesia, hanya Rp12 ribu sudah bisa mendapat satu bungkus rokok.(exe)
0 Komentar