Minggu, 28 Agustus 2016 17:28 WIB

Presiden Filipina Anggap Kelompok HAM dan PBB Ganggu Perang Lawan Narkoba

Editor : Yusuf Ibrahim
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, jengkel dan mengecam kelompok-kelompok HAM dan PBB yang dia anggap gunakan dalih kemanusiaan untuk mengganggu perang melawan narkoba yang dia kobarkan.

Duterte menyebut pengguna narkoba bukan manusia karena melakukan kejahatan kemanusiaan. Presiden Filipina yang dijuluki “The Punisher” alias penghukum itu mengatakan bahwa kelompok-kelompok HAM harus meninjau ulang tentang hak asasi manusia.

”(Advokat) hak-hak asasi manusia tidak menghitung mereka yang tewas sebelum saya menjadi presiden. Anak-anak yang diperkosa dan dimutilasi (oleh pengguna narkoba),” katanya.

”Itu sebabnya saya bertanya; Apakah kejahatan terhadap kemanusiaan itu? Di tempat pertama, saya ingin jujur dengan Anda, apakah mereka (pengguna narkoba) manusia? Apa definisi dari manusia? Katakan pada saya,” ujar Duterte, seperti dikutip Inquirer, Minggu (28/08/2016).

Presiden berusia 71 tahun ini marah dengan kritik terus-menerus dari kelompok-kelompok HAM atas tindakan keras berdarah terhadap gembong narkoba. Dia meluncurkan perang melawan narkoba setelah menjabat sebagai Presiden Filipina pada 30 Juni 2016.

Dia memerintahkan kepada polisi untuk membunuh tersangka—gembong maupun pengguna narkoba—jika menolak ditangkap.

Duterte juga berjanji memberikan kekebalan pada polisi dari penuntutan atas pembunuhan terhadap para gembong narkoba. Pemberian kekebalan ini dikritik pelapor khusus PBB, Agnes Callamard.

”Klaim untuk melawan pedagang narkoba tidak bisa membebaskan pemerintah dari kewajiban hukum internasional dan tidak bisa melindungi aktor negara atau orang lain dari tanggung jawab untuk pembunuhan ilegal,” katanya.(exe/ist)
0 Komentar