Kamis, 15 September 2016 23:22 WIB

Kecewa, Ciputra Kenang Berdirinya PB Jaya Raya

Editor : Yusuf Ibrahim

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, meresmikan Gedung Olahraga PB Jaya Raya di Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Kamis (15/09/2016).


Hadir dalam acara ini Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, Pendiri Yayasan Pembangunan Jaya, Ir. Ciputra, Ketua Umum PB PBSI, Gita Wirjawan, para atlet dan mantan atlet bulu tangkis nasional.


Adapun di antaranya yakni Icuk Sugiarto, Ivanna Lee, Rudi Hartono, Imelda Wigoena, Susy Susanti, Alan Budikusuma, Candra Wijaya, Markis Kido, dan Hendra Setiawan.


Dalam sambutannya, Menpora Imam Nahrawi menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada atlet PB Jaya Raya yang sudah mengharumkan nama Indonesia di dunia. "Di forum ini hadir legenda bulu tangkis nasional dan telah mengabdikan hidupnya seperti Susi Susanti, Candra Wijaya, Markis Kido dan Hendra Setiawan, " ujar Imam.


Pemerintah, lanjutnya, memberikan apresiasi yang tinggi kepada PB Jaya Raya yang tidak hanya melahirkan juara-juara dunia, tetapi juga memberikan inspirasi bagi kita semua dalam komitmennya mendidik, membina dan mengembangkan sekaligus memajukan olahraga di Tanah Air.


"Pemerintah saat ini juga sudah memulai mengembangkan dan meningkatan prestasi olahraga melalui sports science, dengan menggunakan sports science diharapkan teknik dan kemampuan atlet dapat ditingkatkan dan mendapat presrasi yang gemilang, " tutur Menpora.


GOR yang dibangun PB Jaya Raya tersebut terbilang luar biasa. Terdapat 16 lapangan bulu tangkis dalam kompleks seluas 1,3 ha. Tak hanya itu, disediakan pula tribun penonton yang mampu menampung 500 penonton.


Selain berisi lapangan bulu tangkis serta perlengkapan penunjang olahraga lainnya, GOR ini juga memiliki asrama dengan 50 ruangan yang mampu menampung 132 atlet dari usia 12 sampai 18 tahun.


Imam menuturkan, saat ini pemerintah sudah mempunyai PPLP dan PPLM di setiap provinsi, tetapi baru sedikit daerah kabupaten dan kota yang memilki sekolah khusus olahraga (SKO).


Seandainya di setiap kabupaten dan kota memilki SKO, maka ke depan kita yakin olahraga Indonesia akan bangkit dan mempunyai prestasi di dunia. Dengan catatan dikelola secara serius dan dengan komitmen yang tinggi.


"Saat ini pemerintah juga sudah berkomitmen dalam memperhatikan masa depan atlet Indonesia. Selain pemberian bonus kepada atlet yang berprestasi, pemerintah juga memberikan jaminan hari tua kepada atlet olimpian yang memperoleh medali. Tidak hanya pada ajang Olimpiade, tetapi juga kepada atlet dalam kejuaraan Paralimpic, " tegas Cak Imam.


"Ini baru permulaan, ke depan kita akan memperkuat jaminan dan bonus atlet ini melalui undang-undang. Kita mengharapkan tidak hanya bidang pendidikan yang mendapat prioritas 20 persen dari APBN, tapi kita juga mengharapkan olahraga juga mendapatkan anggaran minimal 5 persen dari APBN, " tambah Menpora.


Sementara itu, Ketua Pembina Yayasan Pembangunan Jaya Raya, Ciputra dalam sambutannya menceritakan awal mula berdirinya Klub PB Jaya Raya.


"Ketika ditawarkan oleh Gubernur DKI, Ali Sadikin, 40 tahun lalu untuk memajukan olahraga cabang atletik dan sepak bola, saya juga berimajinasi untuk membangun cabang bulu tangkis. Kemudian saya sampaikan kepada pak gubernur untuk mendirikan PB Jaya Raya," kenang Ciputra.


Diakuinya, PB Jaya Raya saat ini mengalami keterpurukan karena dua Olimpiade berturut-turut yang lalu, atletnya tidak berhasil memperoleh medali. "Karenanya, melalui pembangunan gedung olahraga dan sport science mampu mengembalikan kegemilangan PB Jaya Raya." tutup Ciputra.(exe)


0 Komentar