Kamis, 06 Oktober 2016 06:35 WIB

Nelayan Muara Baru Ancam Mogok Besar-besaran

Editor : Yusuf Ibrahim
Laporan Ryan Suryadi


JAKARTA, Tigapilarnews.com-Paguyuban nelayan Pelabuhan Muara Baru, berencana melakukan mogok secara besar-besaran.


Hal tersebut karena adanya kebijakan dari Perum Perikanan Indonesia (Perindo) yang dianggap seenaknya dalam menaikan uang sewa lahan tempat pengolahan ikan. Yakni,kenaikan sampai 450 persen dengan jangka waktu lima tahun.


Kebijakan tersebut dianggap bisa merugikan para pelaku usaha dan nelayan hingga puluhan ribu pekerja terancam gulung tikar.


"Kita akan mulai mogok 10 Oktober ini. Untuk kapal selama satu bulan, kalau pabrik bisa sampai tujuh hari. Tapi itu akan ditinjau lagi. Kami tetap mogok 10 Oktober gak ada kompromi lagi. Walau akan ada negosiasi kedepanya," kata Ketua Himpunan Nelayan Purse Seine Nusantara (HNPN), James Then, di kawasan Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (05/10/2016).


James mengungkapkan seluruh pihak nelayan Mura baru sudah sepakat menolak kebijakan tersebut lantaran diangat sanagat memberatkan. "Untuk kapal ada kurang lebih sebanyak 1600 kapal, tapi keluar masuk gak tau. Tapi ketika besok masuk pelabuhan mereka tidak akan keluar lagi, mungkin yang mogok bisa mencapai di atas seribu kapal. terus untuk pabrik mencapai 60, kalo yang kecil-kecil bisa sampai 200 pengusaha," ungkap James.


James menambahkan, kelangkaan ikan yang didapat dan jumlah biaya yang semakin membengkak berdampak pada tempat penyimpanan ikan yang ada di wilayah Muara Baru.


"Gudang sejak pertengahan Juni 2014 itu kapasitasnya masih sekitar 85-100 persen sedangkan parahnya terjadi sekitar akhir 2015 dengan tingkat mencapai 15-30 persen. Kemudian hingga saat ini tingakatya mencapai 30-40 persen, dan ini belum ditambah dengan naiknya biaya sewa yang besar," tutup James.(exe/ist)

0 Komentar