Minggu, 23 Oktober 2016 16:25 WIB

Warga Tuntut Ganti Rugi, Pihak PHD Sabar Tunggu Penyidikan Polisi

Editor : Yusuf Ibrahim
Laporan: Rachmat Kurnia


BEKASI, Tigapilarnews.com - General Manager Pizza Hut Delivery (PHD), Andreas Chandra, tidak mau berkomentar lebih jauh terkait meledaknya gas berukuran 50 kg, di Jalan Raya Hamkam, Pondok Melati, Kota Bekasi.


"Saya tidak bisa lebih jauh memberika keterangan. Soal penyebabnya apa, kita tunggu hasil dari kepolisian," ujar Andreas, di depan warung bakso yang hancur ledakan tersebut, Minggu (23/10/2016).


Saat diitanya tentang berapa jumlah kerugian yang dialami PHD Cabang Pondok Melati, Andreas juga enggan menjawabnya.


"Saya tidak perduli soal berapa kerugian ini, yang saya pedulikan sekarang masyarakat sekitar yang terkena imbasnya, rumah yang hancur, toko-toko yang tutup itu lebih penting. PHD akan bertanggung jawab atas insiden ini," ujar Andreas.


Lebih lanjut, Andreas mengatakan jika di PHD sendiri sudah terdapat prosedur keamanan. "Itu ada sistemnya, kemanannya juga ada, makanya itu kita tunggu penyelidikan dari kepolisian," ungkap Andreas.


Sementara itu, pasangan suami istri, Sukmajiwa (54) dan Warni (49), warga Pondok Melati, harus bersabar. Sebab rumah miliknya yang baru selesai dibangun satu minggu lalu, hancur dihantam batu dari bangunan PHD.
 

"Plafon pada pecah, kaca depan pecah, pager roboh, motor juga hancur bagian depan gegara kena batu," ujar Sukmajiwa di rumahnya, Minggu (23/10/2016) siang.

 

Sukmajiwa menuturkan, dirinya sedang duduk diteras depan sambil iatirahat dan tiba-tiba suara ledakan berbunyi keras. "Itu saya Habis mengecat, di depan saya ada ember cat, itu terbang ke muka saya. Ini bibir saya luka kena ember cat. Beruntung itu kena ember, coba kena batu, itu batu terbang ke jendela, ngeri banget, saya kira bom," ujar Sukmajiwa.

 

Sukmajiwa berharap, pihak PHD bisa mengganti semua kerugian rumahnya yang hancur. "Ya mudah-mudahan dapat ganti rugi, lumayan juga ini kalau di benahi," tutup Sukmajiwa.(exe/ist)


0 Komentar