Selasa, 25 Oktober 2016 18:26 WIB

Alumni GMNI Dukung Djarot di Pilkada DKI

Editor : Danang Fajar
JAKARTA, Tigapilarnews.com - KPUD DKI Jakarta sudah menetapkan 3 pasangan calon gubernur bertarung di Pilkada DKI 2017. Satu dari tiga pasangan calon gubernur yang akan bertarung, merupakan alumnus  GMNI.

Calon tersebut adalah Djarot Saiful Hidayat yang maju mendamping Basuki Tjahaja Purnama tentunya mengundang respon positif dikalangan alumnus GMNI 2016.

"Djarot adalah referensi realistis yang perlu diungkap selayaknya sebagai sesama keluarga besar Front Marhaenis. Pengabdian panjangnya sebagai aktivis GMNI yang berlanjut sebagai fungsionaris Alumni GMNI diyakini dapat mempraktekkan kaidah-kaidah perjuangan marhaenisme secara substantif dengan tetap membuka ruang kontrol dan sikap kritis terhadapnya," ujar Paulus Londo, Wakil Ketua Bidang Kajian dan Politik DPD Persatuan Alumni GMNI Jakarta Raya, kepada wartawan di Jakarta, Selasa (25/10/2016) sore.

Menurutnya, Pilkada DKI Jakarta yang akan dilaksanakan pada 15 Februari 2017 kali ini dinilai sejumlah kalangan penuh dengan aroma pilpres. Hal itu dikarenakan munculnya tokoh-tokoh nasional yang maju dalam pencalonan.

Berbagai lapisan masyarakat yang partisan dan non partisan sekalipun tidak terasa sudah begitu jauh masuk dalam pusaran kompetisi Pemilukada DKI Jakarta. Isu berkembang cepat untuk menarik simpati. Tidak ketinggalan isu-isu sensitif pun muncul tanpa arah maupun yang disusun secara sistematis.

"Sadar atau tidak sadar telah menarik garis dikotomi diantara lapisan masyarakat itu sendiri. Menjadi persoalan manakala tarik-tarikan nya berputaran dalam pusaran isu sensitif yang membawa-bawa dimensi Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan," ujarnya.

Dengan konsep persaingan yang positif sekaligus produktif, Persatuan Alumni GMNI pun mendukung pelaksanaan pemilukada DKI Jakarta tahun 2017 dengan menjunjung nilai dasar Pancasila 1 Juni 1945 dengan menghargai kebhinekaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kami pun menyerukan untuk tidak melakukan praktek-praktek aborsi terhadap peradaban politik bangsa Indonesia pada umumnya dan masyarakat DKI Jakarta pada khususnya. Serta mengecam keras upaya-upaya yang sengaja atau tidak sengaja yang dapat mencabik-cabik serta mengkoyak-koyak integrasi bangsa diantara komponen masyarakat dengan cara-cara yang tidak demokratis," katanya.

Lebih jauh, Paulus Londo juga mengharapkan saatnya semua katub politik dapat bermetamorfosis sebagai perkakasnya pengabdian bangsa dan rakyat Indonesia umumnya dan DKI Jakarta khususnya.

"Tumpahan harapan dapat dimaklumi manakala tujuan pembangunan masih membumbung di puncaknya harapan. Ada goresan-goresan hasil kerja nyata yang mulai tampak terasa menjadi instrumen eskalasi mendekatkan antara harapan dan kenyataan", tutupnya.

Hal senada juga disampaikan Dwi Rio Sambodo, Ketua DPD Persatuan Alumni GMNI Jakarta Raya. "Hakekatnya kepemimpinan dan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan bagi kelangsungan bagi asa dan harapan masyarakat untuk terwujudnya kesejahteraan yang berkeadilan," jelasnya.
0 Komentar