Kamis, 03 November 2016 06:25 WIB

JK Jelaskan Fungsi Militer dan Penyebab Perang

Editor : Eggi Paksha
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Wakil Presiden Jusuf Kalla  berharap industri pertahanan ikut membawa kemajuan teknologi dan mendorong perdamaian dunia.

Hal itu diungkapkan Jusuf Kalla (JK) saat membuka pameran alat utama sistem persenjataan Indo Defence 2016 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (02/11/2016). "Jangan berpikir industri pertahanan untuk menghancurkan satu sama lain. Industri pertahanan justru memajukan dunia. Ini luar biasa," kata JK.

Dia mencontohkan, penemuan komputer di Inggris yang awalnya untuk memecahkan konflik kode rahasia Jerman. "Asalnya untuk perang, kemudian menjadi bagian besar untuk kemajuan karena komputer. Kita juga tahu bagaimana internet yang mengubah dunia, juga awalnya diciptakan untuk menghubungkan pangkalan Amerika," tuturnya.

Akibat teknologi yang semakin canggih, kata JK, industri pertahanan juga cepat berubah. Terbukti sudah banyak teknologi militer yang mengubah dunia dengan cara damai.

"Indo Defence tidak bermaksud bagaimana kita siap perang, tapi bermaksud untuk siap damai. Bagaimana bersiap untuk damai dan siap untuk berperang juga," kata JK.

Menurut JK, kesiapan perang dan damai adalah bagian dari kebijakan semua negara. Apalagi Indonesia sebagai negara yang memilki wilayah luas dan penduduk yang banyak.

"Tentu kita mengetahui Indonesia punya potensi karena luasnya wilayah dan masyarakat. Indo Defence hari ini bukan hanya bicara siap perang, tapi lebih penting lagi bagaimana menjaga perdamaian," katanya.

Menurut dia, saat ini konflik tidak lagi karena faktor politis, tapi juga ideologis, sengketa perbatasan, kondisi ekonomi. Konflik akibat faktor tersebut terjadi di banyak negara di Timur Tengah, Asia, Afrika

"Tahun-tahun ini di bagian mana saja ada potensi konflik, masalah politik sosial dan ekonomi. Karena itu kemampuan negara untuk meningkatkan kemampuannya menjaga keamanan negaranya itu bagian yang harus mutlak dilaksanakan," katanya.

Menurut dia, saat ini fungsi militer tidak hanya untuk berperang tapi juga mencegah konflik. "Masalah ideologis, radikalisme, teror, juga menjadi perhatian dan tanggung jawab kita semua untuk mencapai dunia yang damai," ucapnya.

Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan, Indo Defence 2016 adalah kegiatan pameran alat pertahanan terbesar.

Pameran diikuti 850 peserta, naik dari tahun sebelumnya sebesar 673 negara. "Peserta dari 45 negara, (sebanyak) 571 dari perusahaan luar negeri. Diharapkan kegiatan ini memberikan manfaat dibidang pertahanan tapi juga ekonomi, pariwisata," ucapnya.(exe/ist)
0 Komentar