Minggu, 06 November 2016 15:14 WIB

Tugu Sewarna Hitam di Bekasi, Peristiwa Sejarah dan Misteri yang Terlupakan

Editor : Eggi Paksha
Laporan: Rachmat Kurnia


BEKASI, Tigapilarnews.com - Masih ingat dengan peristiwa sejarah 19 Oktober 1945 di Bekasi? Saat itu kali di Bekasi yang berwarna coklat berubah menjadi merah darah.

 

Sekitar 87 tentara Jepang yang hendak pergi ke Subang menggunakan kereta api dari Stasiun Jatinegara, dicegat Tentara Keamanan Rakyat (TKR) didekat jembatan kereta Kali Bekasi.

 

Peristiwa tersebut membuat Laksamana Maida dan Presiden Soekarno geram. Pasalnya TKR memenggal  ke 87 tentara Jepang dengan sangat sadis dan jasad mereka dibuang begitu saja ke kali Bekasi. Padahal pada saat itu Jepang dan Indonesia dalam keadaan genjatan senjata setelah melakukan perundingan.


Untuk mengenang peristiwa tersebut, didirikakanlah monumen di dekat lokasi pembataian tentara Jepang. yakni, di Jalan Ir. H. Juanda setelah Stasiun Bekasi tepatnya di jembatan rel kereta, Tugu Hitam setinggi 10 meter berdiri kokoh.

 

Nyaris tak ada yang tahu nama tugu tersebut. Maklum saja Pemerintah Kota Bekasi tidak pernah mengurus monumen tersebut yang kini kondisinya dipenuhi rumput liar.


Nama tugu tersebut, yakni Sewarna Hitam yang dibangun agar warga Bekasi bisa mengungat kejadian saat 87 tentara Jepang dibunuh.


"Namanya Tugu Sewarna Hitam didirikan agar bisa mengenang sejarah pembantaian tentara Jepang oleh TKR," ujar Endar Kusnawan, penggiat sejarah Bekasi, Minggu (6/11/2016).


Di setiap Oktober, selalu ada orang Jepang yang datang ke tempat ini dan menaburkan bunga. Hingga kini, kondisi Tugu Sewarna Hitam tidak terurus.


Ditambah lagi, dengan adanya proyek pelebaran rel kereta api yang akan membuat Tugu Sewarna Hitam semakin terlupakan.(exe)


0 Komentar