Senin, 07 November 2016 13:26 WIB

Ini Alasan Polisi Tembakkan Gas Air Mata Saat Demo 4 November

Editor : Rajaman
Laporan: Arif Muhammad Riyan

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Aksi damai ormas Islam yang berakhir ricuh, Jumat (4/11/2016), membuat pihak kepolisian terpaksa melepaskan gas air mata.

Kericuhan tersebut terjadi diduga ada provokator yang menyusup ke tengah massa.

Sekitar pukul 19.30 WIB, dari kerumunan massa Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI) terjadilah bentrokan tersebut. Situasi pun semakin memanas, sehingga polisi terpaksa melepaskan gas air mata ke kerumunan massa yang mencoba mendobrak pertahanan polisi tersebut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono mengungkapkan, gas air mata tersebut terpaksa dilepaskan lantaran kericuhan yang terjadi di kerumunan massa tak kunjung reda. "Kan massa sudah diberikan peringatan seacra lisan, kita sudah gunakan protap (prosedur tetap), dan tindakan kepolisian, dan ternyata mereka tidak juga mereda‎," ujar Awi di Mapolda Metro Jaya.

Apalagi, menurut Awi, sebelum menembakkan gas air mata itu aparat sudah banyak yang menderita luka. Saat itu, ada dua polisi yang terpaksa dibawa ke dalam mobil ambulans.

"Mereka juga melukai anggota kita masa kita mau diam saja, kita anggota tahu kan anggota yang kita sakiti, sampai terpaksa kita keluarkan gas air mata. Karena memang resiko ini fakta yang terjadi di lapangan, terjadi kekerasan anggota kita di lapangan. Nanti kita tunjukkan videonya," ucap Awi, Senin (7/11/2016).

Awi menyebutkan, akibat bentrokan yang tak diinginkan tersebut ada sekitar 11 polisi yang harus diopname di Rumah sakit. "Terakhir updatenya 11 anggota. 10 di rumah sakit polri, kemudian satu di rumah sakit pusat AD, kemudian masyarakat ada dua di rawat di rumah sakit AD," kata Awi.

Awi mengatakan, petugas polisi tersebut banyak mengalami luka di bagian kepalanya, bahkan ada yang tertusuk bambu di bagian perutnya. "Banyak yang terluka kepalanya, ada yang tertusuk perutnya. Luka perutnya ditusuk dengan bambu, iya (itu polisi) di RS Polri," jelas Awi.
0 Komentar