Selasa, 22 November 2016 12:53 WIB

Djarot Kecam Kinerja Bawaslu DKI Tidak Beri Sanksi ke Paslon yang Melanggar

Editor : Rajaman
Laporan: Arif Muhammad Riyan

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI, Djarot Saiful Hidayat, menngecam kinerja Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta.

Dikatakan Djarot, kinerja Bawaslu tumpul lantaran tidak berani memberikan sanksi kepada pasangan calon yang melanggar aturan kampanye.

"Bawaslu dan Panwaslu itu cuma ngawasi, enggak berani memberi tindakan dan sanksi. Saya juga ini geregetan lho," ucap Djarot di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/11/2016).

Tak hanya itu, Djarot sangat gregetan lantaran ia pernah dilarang oleh Bawaslu dan Panwaslu untuk melihat Musala di kawasan Semper, Jakarta Utara beberapa waktu lalu.

Larangan tersebut jelas membuat mantan Walikota Blitar ini geram. Menurutnya, jangan hanya pasangan Basuki-Djarot saja yang dilarang untuk masuk Musala, pasangan calon lain juga harus dilarang.

"Kita mau begini dilarang, di Semper saya mau lihat sebuah musalah atas permintaan warga, eh mereka bilang enggak boleh. Jangan ke sana. Saya marah dong, emang saya mau kampanye, kan' lihat saja," kata Djarot.

Sebelumnya, saat blusukan ke Kelurahan Semper Timur, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Djarot sempat menghampiri sebuah musala. Panwaslu kemudian melarang Djarot masuk. Panwaslu mengira Djarot akan menyampaikan visi misinya di dalam mushola.

"Masa kalau aku mau salat enggak boleh?," ujar Djarot kepada panwaslu yang mendampinginya di lokasi, Sabtu (19/11/2016) lalu.

Djarot kemudian mengimbau panwaslu juga proaktif melarang pengadang pasangan calon saat kampanye.

"Ini kan supaya fair, kalau begitu harusnya ada dong (pencegahan)," ujar Djarot.
0 Komentar