Selasa, 13 Desember 2016 13:51 WIB

Sosialisasi di Kramat Jati, Agus Dicurhati PKL

Editor : Danang Fajar
Laporan: Muchammad Syahputra

JAKARTA,Tigapilarnews.com - Calon Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono kembali melakukan sosialisasi serta mendengarkan aspirasi masyarakat di kawasan Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (13/12/2016).

Dalam kesempatan tersebut, Agus dihujani beberapa pertanyaan terkait dengan permasalahan sosial, salah satunya, keluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang kerap kali ditertibkan, dan dipindahkan ketempat kurang layak, hingga menyebabkan mata pencaharian warga terganggu.

"Saya ingin sekali bisa meningkatkan kesejahterhan masyarakat khususnya pedagang yang nantinya akan saya tata atau ditertibkan jadi lebih bagus dan lebih layak agar lebih banyak lagi pembelinya, Itu adalah semangat yang sangat luar biasa, kita tertibkan untuk dibenahi bukan dipinggirkan atau menyengsarakan rakyat," ujarnya, didepan puluhan warga PKL, dikawasan Kramat Jati, Jakarta Timur.

Selain berjanji akan memberdayakan PKL, Agus juga mendukung program Juru Pemantau Jentik (Jumantik) yang didominasi oleh ibu-ibu. Dia menilai apa yang dilakukan oleh ibu-ibu perihal bahaya penyakit Demam Berdarah (DBD), dirasa sepaham dengan program Agus, terkait dengan pemberdayaan RT/RW.

"Ibu-ibu telah melakukan peran luar biasa, untuk mencegah DBD, oleh karena itu, saya memberikan apresiasi dalam menjalankan tugas dan meningkatkan pencegahan, dalam rangka mengembangkan komunitas warga, dari program saya dengan Mpok Sylvi itu bisa dapat memberdayakan jumantik, dari program pengembangan RT dan RW," katanya.

Sementara itu, terkait masalah Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jaminan Kesehatan (KJS), banyak warga yang mengatakan bahwa kedua program tersebut akan dihapuskan, Agus pun menjawab, apabila itu suatu hal baik untuk keberlanjutan masa depan anak dan masyarakat itu akan terus di teruskan.

"KJP-KJS itu uang siapa? Uang rakyat kok, Itu haknya rakyat atau siapa? Hak rakyat kan, Jadi untuk apa saya hentikan. Justru bukan dihapuskan, malah akan ditingkatkan lagi, bentuk kesejahterahaannya,dari aspek pendidikan dan kesehatan," jelasnya.

Menurutnya, semua kebijakan terkait serta keputusan yang diambil oleh pemimpin haruslah dengan cara manusiawi tanpa harus ada kekerasan hingga luka hati.

"Kita bersaudara, intinya sekali lagi kita akan mencoba, untuk mengembalikan hak-hak rakyat dan bagaimana untuk mencari solusi untuk masyarakat agar lebih baik," pungkasnya.
0 Komentar