Rabu, 14 Desember 2016 19:32 WIB

Survei Anjlok, Djarot: Itu Tukang Survei, Silakan Kalau Mau Percaya

Editor : Hermawan
Laporan: Evi Ariska

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Menurut peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Adjie Alfaraby, hasil survei terbaru tiga pasangan calon gubernur DKI Jakarta menunjukkan sebanyak 60,3 persen warga DKI menginginkan gubernur baru.

Wakil Gubernur DKI Jakarta (nonaktif) Djarot Saiful Hidayat menanggapi dengan santai. Djarot tidak gentar hanya karena hasil lembaga survei terkait Pilgub DKI 2017.

"Oh, enggak apa-apa, kan tukang survei. Tukang survei aja enggak apa-apa. Jadi enggak apa-apa, kamu mau percaya, ya percaya, jadi silakan saja," kata Djarot, saat berkampanye di Pasar Gembrong, Jakarta Timur, Rabu (14/12/2016).

Politikus PDIP ini menilai hasil dari lembaga survei tidaklah statistis. Itu hanyalah hitungan dinamis yang tidak bisa menentukan siapa yang akan kembali memimpin ibukota.

"Inget yah, bahwa survei itu tidak statis. Survei itu dinamis dan terlalu dini untuk sekarang. Masih sangat panjang ya,” tandas suami Happy Farida tersebut.

Diketahui, 22,1 persen responden tetap menginginkan pasangan Ahok-Djarot menduduki kursi kepemimpinan Jakarta. Sisanya, yaitu sebesar 17,6 persen responden belum menentukan pilihannya.

"Artinya ada dua hal yang bisa kami tangkap. Pertama, adanya kecenderungan resistensi terhadap incumbent Ahok-Djarot. Kedua, adanya keinginan yang kuat dari public adanya perubahan kepemimpinan di DKI," jelas Adjie di gedung Graha Dua Rajawali LSI, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (14/12/2016).

Menurut Adjie, ada tiga alasan yang menyebabkan sentimen publik atas gubernur baru meningkat.

Pertama, kepuasan masyarakat ihwal empat kondisi kehidupannya di bawah angka 50 persen atau disebut rapor merah. Empat kondisi itu mencakup aspek politik, ekonomi, keamanan, dan hukum.

Alasan lain adalah mayoritas warga sebanyak 68,5 persen merasa tidak nyaman dengan situasi pro dan kontra dugaan kasus penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta (nonaktif) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Selain itu, sebesar 65 persen warga tak bersedia apabila dipimpin gubernur menyandang status hukum.

Oleh sebab itu, dari 60,3 persen responden menginginkan gubernur baru. Sebesar 47,6 persen warga memilih pasangan Agus-Sylviana.

Sementara, sebesar 34,8 persen memilih pasangan Anies-Sandiaga. Pasangan Ahok-Djarot berada di posisi terbawah, yaitu 3,4 persen, dan undecided voters sebesar 14,2 persen.

 
0 Komentar