Rabu, 11 Januari 2017 17:30 WIB

Cabai Mahal, Petani Mengeluh. Tanya Kenapa?

Reporter : Hendrik. S Editor : Hermawan
Petani Cabai di Desa Jambe, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

TANGERANG, Tigapilarnews.com - Intensitas hujan yang tinggi terjadi belakangan ini membuat petani cabai di Kabupaten Tangerang, mengaku resah. 

Resahnya para petani cabai tak bisa menikmati keuntungan pada saat harga cabai meninggi. 

Pasalnya, hujan deras yang terus mengguyur di daerah Desa Jambe, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, selama sepekan ini, mengakibatkan tanaman cabai dengan luas hingga 2 hektare itu menjadi mudah busuk, layu, dan mati.

Seperti Daman Huri, petani cabai di wilayah Desa Jambe, mengakui hasil panen kali ini tidak begitu memuaskan dibanding hasil panen sebelumnya.

"Sebelumnya, dalam seminggu saya memetik cabai hingga 70 kilogram lebih, tapi saat cuaca buruk ini hanya bisa memetik 5 kilogram saja," ujar Daman kepada Tigapilarnews.com, Rabu (11/1/2017). 

"Cuaca buruk saat ini, membuat saya harus petik cabai lebih awal, sebab kalau ditunggu cabai pas di waktunya, pasti akan layu dan busuk," sambungnya.

Saat ditanya, apakah ingin mengganti ke tanaman lain, Daman menegaskan tidak akan menggantinya, karena menanam cabai sudah menjadi turun-temurun di desanya. 

"Enggak akan saya tanam tanaman lain. Desa Jambe sejak dulu sudah terkenal dengan sebutan kampungnya petani cabai, dan itu yang membuat saya bertahan untuk tetap menanam cabai walau kondisi seperti ini," jelas Daman.

Daman pun meminta kepada pihak Pemerintah Kabupaten Tangerang, untuk memasok pupuk yang berkualitas guna menghasilkan cabai yang berkualitas baik. 

"Permintaan saya kepada pemerintah, tolonglah dipasok pupuk yang berkualitas, selama ini pemerintah memasok pupuk yang jelek ke kami," pungkasnya.