Kamis, 02 Februari 2017 23:00 WIB

Presiden Filipina Ancam Perang Lawan Narkoba Bisa Lebih Ganas

Editor : Yusuf Ibrahim
Presiden Rodrigo Duterte. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com-  Perang melawan narkoba di Filipina bisa berubah lebih ganas setelah Presiden Rodrigo Duterte, akan melibatkan militer.

Duterte akan menandatangani sebuah perintah eksekutif tentang otorisasi militer untuk bergabung dalam perang terhadap narkoba dengan dalih narkoba menjadi ancaman keamanan nasional.

Kendati demikian, Duterte merasa belum perlu untuk mengumumkan keadaan darurat di negaranya terkait perang melawan narkoba.

Selama ini, perang melawan narkoba dengan target gembong dan pecandu narkoba menjadi tanggung jawab Kepolisian Nasional Filipina. 

Pengumuman dari Duterte pada Kamis (2/2/2017) ini muncul sehari setelah Kementerian Pertahanan Filipina meminta Duterte untuk ikut membantu dalam perang melawan narkoba dan mengejar para “polisi nakal”. Korban tewas selama perang melawan narkoba dimulai beberapa bulan lalu sudah lebih dari 6 ribu jiwa.

“Mereka (pasukan militer) membutuhkan perintah resmi direktif presiden untuk melayani sebagai dasar hukum bagi pasukan kami,” bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Filipina, seperti dikutip Reuters.

Duterte pada hari Selasa lalu telah memberi isyarat pada militer untuk berpartisipasi dalam perang melawan narkoba. Militer diharapkan Duterte menyererat pada ”polisi bandit” ke pengadilan.

Presiden Duterte sudah membubarkan Badan Anti-Narkoba di Kepolisian Nasional Filipina. Duterte malu setelah para oknum “polisi nakal” menculik dan membunuh pengusaha Korea Selatan untuk tebusan dengan dalih merazia narkoba. Tapi, Duterte bertekad membentuk badan baru dengan nama yang belum diungkapkan.(exe/ist)