Rabu, 08 Februari 2017 16:51 WIB

Peracik Miras Oplosan di Bantul Jadi Tersangka

Editor : Danang Fajar

BANTUL, Tigapilarnews.com - Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menetapkan Sumantoro, tersangka peracik dan penjual minuman keras oplosan yang diduga kuat menyebabkanya peminumnya meninggal dunia.

"Dari kejadian meninggalnya korban akibat oplosan itu kita telah amankan seorang berinisial S warga Bantul, dan tadi malam (Selasa, 7/2) sudah kita tetapkan sebagai tersangka," kata Kasatreskrim Polres Bantul AKP Anggaito Hadi Prabowo di Bantul, Rabu (8/2/2017).

Menurut dia, penetapan seorang tersangka peracik dan penjual minuman oplosan itu sesuai prosedur berdasarkan keterangan saksi-saksi dan bukti-bukti yang ada setelah pelaku ditangkap pada Selasa (7/2) untuk kemudian menjalani pemeriksaan.

AKP Anggaito mengatakan, tersangka peracik dan penjual minuman oplosan itu nantinya akan dikenakan pasal 204 KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) tentang barang siapa yang mengedarkan barang menganding bahan berbahaya.

"Dengan ancaman penjara maksimal selama 15 tahun," kata Kasatreskrim didampingi sejumlah petugas jajarannya saat pers rilis terkait pengungkapan kasus ini di Polres Bantul tersebut.

Menurut dia, berdasarkan keterangan yang diperoleh dari tersanka S, pelaku meracik minuman oplosan dengan komposisi satu liter alkohol 90 persen dicampur dengan tujuh liter air ditambah belasan minuman kemasan sebagai perasa.

"Setelah dicampur minuman oplosan itu kemudian dituangkan dalam platik kemasan yang kemudian dijual dengan harga Rp20 ribu per plastik. Untuk alkohol murni 90 persen dibelinya dengan harga Rp70 ribu per liter," katanya.

Diberitakan sebelumnya, ada lima orang meninggal yang diduga kuat akibat meminum minuman keras oplosan yang dibeli dari wilayah Bantul, sebab beberapa hari sebelumnya mereka merasakan sakit mual muntah setelah minum minuman oplosan itu.

"Pada hari Sabtu (4/2) ada beberapa warga Bantul yang membeli miras oplosan dan kemudian diminum bersama teman-temannya, kemudian pada Senin (6/2) beberapa dari mereka alami sakit, diawali mual, muntah dan lain-lain," katanya.

Menurut dia, setelah dilakukan pemeriksaan di rumah sakit di Bantul terhadap mereka yang minum minuman oplosan, dalam beberapa waktu kemudian ada dari mereka yang tidak tertolong atau meninggal dunia di rumah sakit.

"Kita sampai dengan sekarang belum mendapat bukti materiil untuk produknya (minuman oplosan), tapi bisa dijelaskan memang terdapat gangguan di tubuhnya yang diakibatkan dari zat-zat berbahaya," katanya.

sumber: antara


0 Komentar