Kamis, 09 Februari 2017 06:58 WIB

Presiden Filipina Tantang Polisi Duel Tembak

Editor : Yusuf Ibrahim
Rodrigo Duterte. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Presiden Rodrigo Duterte masih mengumbar kemarahan terhadap para polisi Filipina terkait aksi para polisi nakal yang menculik dan membunuh pengusaha Korea Selatan untuk tebusan dengan dalih merazia narkoba.

Kali ini, Duterte menantang 228 petugas polisi untuk duel tembak dengannya. Duterte memarahi 228 petugas polisi yang dia kumpulkan dengan berbagai hinaan. Kemarahan Duterte ini diluapkan di Malacanang—Istana Kepresidenan—yang disiarkan langsung oleh stasiun televisi negara.

“Apakah Anda marah pada saya? Tunggu sampai saya menyelesaikan masa jabatan saya sebagai Presiden. Mari kita tembak-menembak. Saya tidak akan berpikir dua kali, Anda akan menjadi korban berikutnya dari pembunuhan di luar hukum. Itu benar,” kata Duterte, seperti dikutip dari media Filipina, Inquirer, Kamis (09/02/2017).


Pengusaha Korea Selatan yang diculik dan dibunuh para oknum polisi nakal Filipina dengan dalih merazia narkoba itu adalah Jee Ih-joo. Departemen Luar Negeri Korea Selatan telah memanggil diplomat Filipina di Seoul untuk mengekspresikan keprihatinan mereka atas pembunuhan warga Korea Selatan.

Duterte sendiri dalam pidatonya telah meminta maaf atas ulah para oknum polisi nakal. Kasus itu membuat Duterte menuai banyak kritikan ketika perang melawan narkoba sedang digencarkan. Direktur Kepolisian Nasional Filipina (PNP) Jenderal Ronald “Bato” Dela Rosa telah mengajukan pengunduran diri, tapi Duterte menolaknya.

Sebelumnya Duterte berencana mengirim para polisi nakal Filipina ke sarang kelompok Abu Sayyaf di Basilan, Filipina selatan. Rencana Duterte itu sebagai hukuman atas ulah para polisi nakal yang membuat Presiden Filipina itu malu.

”Saya akan mengirimkannya ke Basilan (di Filipina selatan), tinggal di sana selama dua tahun. Jika Anda berhasil keluar hidup-hidup, Anda dapat kembali ke sini,” kata Duterte. 

“Jika Anda mati di sana, saya akan memberitahu polisi untuk tidak menghabiskan apa-apa untuk membawa Anda kembali ke sini, tapi untuk mengubur Anda di sana,” lanjut peringatan Duterte.(exe/ist)