Rabu, 08 Maret 2017 12:40 WIB

Plt Gubernur Akan Koordinasi dengan DPRD Terkait Lahan Depo MRT

Reporter : Evi Ariska Editor : Hendrik Simorangkir
Plt Gubernur DKI Soni Sumarsono, akan berkordinasi dengan pihak DPRD DKI terkait proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Koridor Lebak Bulus-Ancol Timur. (Foto: dok/Tigapilarnews.com)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - DPRD DKI Jakarta merasa keberatan dengan permohonan persetujuan pembiayaan proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Koridor Lebak Bulus-Ancol Timur, yang diajukan oleh Pemprov DKI.

Menanggapi hal ini, Plt Gubernur DKI Soni Sumarsono mengaku belum berkordinasi dengan pihak DPRD DKI. Ia meyakini DPRD hanya membutuhkan penjelasan dan tujuan yang jelas.

"Insya Allah akan saya selesaikan dan koordinasikan dengan DPRD. Kemarin rapat, belum membicarakan hal tersebut lebih lanjut, saya akan lakukan komunikasi terlebih dahulu dan akan jelaskan maksud perpanjangan itu. Mudah-mudahan bisa diterima," ujar Soni di Balaikota DKI, Rabu (8/3/2017).

Sumarsono menuturkan, alasan diperpanjannya MRT sampai ke Ancol Timur, karena tidak adanya lahan di Kampung Bandan sehingga tidak bisa membuat depo.

Sehingga, prinsip perpanjangan jalur tersebut menjadi solusi dengan tambahan argumentasi terkait kebijakan tersebut. Tetapi Sumarsono menghargai dan mengerti alasan keberatan pihak DPRD yang mempertanyakan penambahan jalur.

"Tapi atas arahan Pak Presiden waktu kunjungan kemarin kita cari solusi dan akhirnya sampai ke Ancol Timur. Namanya juga rancangan konsep yang kita bahas dengan DPRD dan Insya Allah kita jelaskan kembali. Ya kita hargai dulu," ungkapnya.

"Tapi prinsipnya perpanjangan itu ada maksud dan tujuannya. Pendapat DPRD dulu yang kita kelarkan. Soal teknis kita bicarakan lebih lanjut," imbuhnya.

Diwartakan sebelumnya, Pihak DPRD DKI Jakarta menunda pembahasan permohonan persetujuan pembiayaan proyek MRT Jakarta Koridor Lebak Bulus-Ancol Timur dengan DPRD DKI Jakarta.

Bahkan, DPRD berencana membuat panitia khusus (pansus) terkait adanya perubahan jalur angkutan massal cepat (MRT) fase 2 dari Bundaran Hotel Indonesia menuju Ancol Timur, bukan Kampung Bandan. 

"Ya kita akan buat pansus, kenapa buat pansus karena inikan merubah design. Pertanyaannya kan sederhana dulu gimana buat designnya gitu loh, masa sembarang. Tiba-tiba dari Kampung Bandan terus diperpanjang lagi ke Ancol Timur. Dengan alasan Kampung Bandan enggak ada lahan," kata wakil ketua DPRD Jakarta Mohamad Taufik di Gedung DPRD DKI, Selasa (7/3/2017).


0 Komentar