Senin, 03 April 2017 12:59 WIB

BPS: Penurunan Harga Bahan Makanan Sumbang Deflasi Maret

Editor : Rajaman
Suhariyanto. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan penurunan harga sejumlah bahan makanan menjadi penyumbang utama terjadinya deflasi pada Maret 2017 0,02 persen.

Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta Senin, mengatakan, bahan makanan mengalami deflasi 0,66 persen sehingga andilnya terhadap deflasi Maret 2017 sebesar 0,14 persen.

Adapun komoditas pangan yang berkontribusi terhadap deflasi antara lain cabai merah 0,08 persen, beras 0,03 persen, cabai rawit 0,03 persen, ikan segar 0,02, telur ayam ras 0,02, dan bawang putih 0,01 persen.

"Penurunan harga yang lumayan tajam untuk beberapa pangan dominan tersebut, menyebabkan terjadinya deflasi pada kelompok pengeluaran bahan makanan," ujar Suhariyanto saat jumpa pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (3/4/2017).

Kelompok pengeluaran lain yang menyumbang deflasi yakni kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,13 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,31 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,30 persen, kelompok sandang sebesar 0,18 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,21 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,08 persen.

Untuk komoditas yang mengalami kenaikan harga sendiri antara lain tarif listrik, bawang merah, jengkol, anggur, minyak goreng, ayam goreng, nasi dengan lauk, rokok kretek, rokok kretek filter, dan bensin.

Dengan demikian, tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Maret) 2017 sebesar 1,19 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2017 terhadap Maret 2016) sebesar 3,61 persen.

Komponen inti pada Maret 2017 mengalami inflasi sebesar 0,10 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari-Maret) 2017 mengalami inflasi sebesar 1,03 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Maret 2017 terhadap Maret 2016) sebesar 3,30 persen.

Dari 82 kota IHK, 49 kota mengalami deflasi dan 33 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,49 persen dan terendah terjadi di Padang dan Purwokerto masing-masing sebesar 0,01 persen.

Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 1,24 persen dan terendah terjadi di Tembilahan dan Banjarmasin masing-masing sebesar 0,01 persen.

sumber: antara


0 Komentar