Senin, 10 April 2017 13:44 WIB

Plt Gubernur DKI Komentari Aksi Penodongan di KWK

Reporter : Evi Ariska Editor : Hermawan
Plt Gubernur DKI Jakarta, Soni Sumarsono. (ist).

JAKARTA, Tigapilarnews.com – Risma Oktaviani (25) dan anak ditodong dan disandera oleh Hermawan (28) dengan menggunakan pisau saat menumpang angkot KWK T-25 jurusan Rawamangun-Pulogebang, di lampu merah Buara, Jalan I Gusti Ngurah Rai, (dekat Plaza Buaran), Jakarta Timur, Minggu (9/4/2017) malam.

Mendengar peristiwa tersebut, Plt Gubernur DKI Jakarta, Soni Sumarsono mengatakan KWK tersebut belum terintegrasi dengan Transjakarta.

Soni menjelaskan, saat ini KWK yang sudah terintegrasi dengan bus Transjakarta baru sekira 40 persen dari target sehingga konsep pengamanan belum maksimum.

"Baru 40 persen KWK yang terintegrasi Transjakarta. Pengamanan juga belum maksimal. Dari sekian 5.000 unit KWK, baru 40 persen, yang lainnya belum,” ujar Soni ketika meninjau UNBK SMAN 3 Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (10/4/2017).

Dikatakan Soni, rencananya pengamanan KWK apabila sudah terintegrasi dengan Transjakarta akan diperketat melalui sistem pintu tertutup.

Soni pun memastikan peristiwa itu tidak akan terulang apabila masa transisi integrasi KWK ke Transjakarta rampung.

“Sekarang ini masa transisi. Kedepannya dijamin tidak terulang lagi peristiwa seperti ini,” imbuh Soni.

Diwartakan sebelumnya, aksi penodongan disertai penyanderaan dilakukan oleh Hermawan (28) di dalam KWK T-25 terhadap Risma Oktaviana (25) yang membawa anaknya masih kecil.

Peristiwa itu terjadi ketika angkot tersebut melintas lampu merah Buara, Jalan I Gusti Ngurah Rai, (dekat Plaza Buaran), Jakarta Timur, Minggu (9/4/2017) malam.

Polisi sudah berusaha bernegoisasi dengan pelaku. Akan tetapi, pelaku tidak mau menyerah. Akhirnya, polisi terpaksa menembak tangan kanan pelaku.

 

 

 

 


0 Komentar