Senin, 10 April 2017 18:01 WIB

Temui Luhut, Kepala BKPM Bahas Investasi Maritim

Editor : Rajaman
Thomas Trikasih Lembong (ist)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong mendatangi Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan untuk membahas berbagai investasi di sektor maritim.

Tom, sapaan akrab Thomas, mengatakan kontribusi sektor maritim sangat besar terhadap total investasi nasional, karena mencakup energi dan sumber daya mineral, perhubungan, kelautan dan perikanan, serta pariwisata.

"Sektor ESDM saja menurut data BKPM sudah 20 persen dari total investasi nasional, itu lima tahun terakhir," katanya di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Senin (10/4/2017).

Data investasi sektor ESDM yang ada di BKPM periode 2012-2016 di luar kegiatan hulu migas tercatat sebesar Rp490 triliun atau 21 persen dari total realisasi investasi yang masuk.

Realisasi investasi di sektor ESDM disumbang dari subsektor ketenagalistrikan Rp229,4 triliun, pertambangan batubara Rp71,4 triliun, pertambangan logam mulia Rp67,4 triliun, pertambangan logam lainnya selain besi Rp38,8 triliun, jasa pertambangan migas Rp21,3 triliun, dan sektor ESDM lainnya Rp61,7 triliun.

Tom menuturkan pihaknya saat ini fokus untuk menjaga dan mempertahankan investasi di sektor yang migas.

Pasalnya, investasi di subsektor migas termasuk kategori raksasa dengan satu proyek bisa mencapai Rp100 triliun.

"Di migas fokusnya mempertahankan dan menjaga yang sudah ada. Jangan sampai ada yang batal. Kalau ada yang batal itu puluhan triliun bolongnya, kan itu buruk sekali dampaknya pada realisasi," katanya.

Untuk pertambangan, Tom mengatakan investasi pabrik pengolahan (smelter) sangat sukses. Bahkan, Indonesia tercatat sebagai tiga teratas produsen "stainless steel" dan baja tahan karat berkat investasi "smelter".

"Dengan banyaknya proyek baru di pembangkit listrik, migas, perkiraan pribadi saya bisa 25-40 persen dari investasi nasional, belum lagi ditambah pariwisata dan perhubungan," katanya.

Di sektor pariwisata, Tom menjelaskan investasinya bukan investasi besar, namun sangat strategis karena membuka peluang lapangan kerja.

"Dari sisi pemerataan ini penting, juga sebagai penghasil devisa karena bisa menggenjot wisatawan mancanegara," katanya.

Tom menyebut dengan menyatukan semua sektor di bawah Kemenko Kemaritiman akan membuat portofolio investasi di sektor tersebut mencapai separuh dari total investasi nasional.

"Maka perlu koordinasi erat antara BKPM dengan Menko Maritim," katanya.

BKPM menargetkan realisasi investasi 2017 cukup tinggi yakni Rp678,8 triliun dan tahun 2018 lebih tinggi lagi mencapai Rp863 triliun. Ada pun realisasi investasi sepanjang 2016 mencapai Rp612,8 triliun, melewati target yang ditetapkan sebesar Rp594,8 triliun (103 persen).

sumber: antara


0 Komentar