Senin, 17 April 2017 10:31 WIB

Masa Tenang, Polisi Amankan 6 Mobil Isi Sembako

Reporter : Ryan Suryadi Editor : Hendrik Simorangkir
Polsek Kalideres dan Panwaslu Jakarta Barat sita enam mobil berisikan sembako. (Foto: Ryan Suryadi)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Polsek Kalideres dan Panwaslu Jakarta Barat menemukan enam mobil berisikan sembako yang diduga dari pasangan Ahok-Djarot di sebuah pabrik kardus, Rt 009/04, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (16/4/2017) malam.

Ketua Panwaslu Jakarta Barat, Puadi mengatakan, pihaknya akan segera memintai keterangan dan klarifikasi apakah pelaku benar melakukan kegiatan kampanye dihari itu.

"Kalau memang ada bukti akan mengarah pada tindak pidana pemilu kita akan tegakkan di sentra gakkum bersama kepolisian dan kejaksaan. kita sedang lakukan proses klarifikasi dulu," kata Puadi di kantor Panwaslu Jakarta Barat, Senin (17/4/2017).

Puadi menambahkan, setelah melakukan klarifikasi pihaknya akan menganalisa dan melakukan kajian apakah pelaku ada indikasi pidana atau tidak.

"Apabila ini relawan yang terdaftar atau tim paslon yang terdaftar di KPU dan terbukti melakukan pembagian sembako konsekuensinya akan didiskualifikasi," ujarnya.

Dari pantauan,  terdapat 3 mobil box dan 3 mobil pick up yang berisikan sembako, seperti beras, minyak, gula dan sebagainya di Mapolsek Kalideres Jakarta Barat.

Jaini selaku ketua Rt setempat menjelaskan, kejadian tersebut terjadi sekira pukul 18.00 WIB malam di tempat kejadian perkara (TKP).

"Awalnya pas jam 18.00 WIB, saya dapet laporan dari warga bahwasanya di pabrik kardus deket rumah saya di Pegadungan sedang ada pembagian sembako," ungkap Jaini saat di Mapolsek Kalideres Jakarta Barat, Senin (17/4/2017).

Jaini menerangkan, mengetahui hal tersebut dirinya langsung mendatangi pabrik yang dimaksud, namun dirinya tidak bisa masuk lantaran terlalu banyak warganya yang sudah berada dilokasi.

"Saya cek ke situ ternyata banyak orang luar yang ke pabrik itu. saya mau masuk, mau ngecek kok hari libur ada kegiatan. ternyata saya enggak bisa masuk. Nah, akhirnya saya kebingungan saya telepon tokoh masyarakat H Rahmat takutnya ada hal-hal yang tidak diinginkan," jelasnya.

Setelah itu, lanjut Jaini, dirinya bersama tokoh masyarakat dan perwakilan warga langsung mendorong warga untuk ke luar pabrik.

"Kami langsung ajak warga ke luar pabrik. Akhirnya kami diskusi di dalam terus datang panwas sama polisi. Habis itu 6 mobil itu dibawa ke polsek," pungkasnya. 


0 Komentar