Selasa, 18 April 2017 22:15 WIB

Dody Amar Kejar Juara Umum di PON Papua

Editor : Yusuf Ibrahim
Dody Rahmadi Amar (ketiga dari kanan). (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Dengan membawa 26 dukungan suara, Dody Rahmadi Amar secara resmi mendaftarkan diri ke Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) Bakal Calon Ketua Umum KONI Provinsi DKI Jakarta, Jakarta, Selasa (18/4).

Pendaftaran ini diterima langsung oleh Ketua TPP, Budi Pramono, disaksikan lima anggota lainnya. Budi Pramono mengatakan, pada pendaftaran ini TPP yang beranggotakan sembilan orang baru menerima berkas dukungan untuk selanjutnya akan diadakan verifikasi setelah masa pendaftaran ditutup tanggal 21 April mendatang.

“Tapi pada masa-masa sebelum penutupan pendaftaran, bila ada tambahan pendukung untuk Dody Amar, bisa ditambahkan,” kata Budi Pramono kepada wartawan.

Dikatakan, cabang olahraga atau pemilik suara lainnya seperti badan fungsional dan KONI Wilayah yang sudah memberikan dukungannya kepada salah satu calon yang sudah mendaftar, tidak bisa menarik kembali dukungannya untuk dialihkan kepada calon lain.

Sementara itu, Wakil Ketua TPP, Ali Mochtar Ngabalin, menambahkan jika tetap menerima calon yang mendaftar meskipun dukungan suara tidak mencapai 25 suara seperti yang disyaratkan. Artinya, semua yang mendaftar akan diterima pendaftarannya. Persoalan sah atau tidaknya akan ditentukan lewat verifikasi.

“Kita dari TPP tetap profesional dalam menjalankan tugas. Bahwa persyaratan itu kurang atau lebih, akan ditentukan dalam verifikasi,” kata Ali Ngabalin yang juga Ketua Umum Pengprov POSSI ini.

Dody sendiri kepada wartawan usai penyerahan berkas dukungannya kembali mengatakan bahwa dirinya akan bekerja secara profesional untuk memajukan olahraga di DKI bila terpilih nanti. Untuk itu, ia pun sudah menjalin komunisasi dengan pihak UNJ, khususnya Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) beberapa jam sebelum mendaftar.

“Apa yang sudah dilakukan Ketua Umum KONI DKI sebelumnya, Raja Sapta Ervian dalam dua tahun kepemimpinannya sudah baik dengan laporan pertanggungjawaban wajar tanpa pengecualian dari BPK. Saya tentu akan mempertahankan itu, dan kalau bisa lebih ditingkatkan lagi. Saya juga sudah menjalin komunikasi dengan UNJ karena kampus tersebut merupakan gudangnya atlet,” kata Dody.

Ia menambahkan, pembinaan olahraga DKI tidak berhenti hanya untuk menjadi juara Pekan Olahraga Nasional (PON), tetapi lebih dari itu harus bisa mencapai prestasi di tingkat regional SEA Games, Asian Games, maupun Olympic Games.

“Saya akan menjalin komunikasi yang baik dengan setiap cabang olahraga, guna membangun prestasi atlet lewat manajemen pembinaan yang baik pula,” lanjut Dody seraya menambahkan bahwa salah satu misi yang harus dikejar adalah mengambil kembali gelar juara umum PON yang lepas di Jawa Barat pada PON XX/2020 Papua.(exe/ist)


0 Komentar