Minggu, 21 Mei 2017 20:00 WIB

Presiden Venezeula Kembali Peringatkan Trump

Editor : Yusuf Ibrahim
Presiden Venezeula, Nicholas Maduro. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Presiden Venezeula, Nicholas Maduro, memperingatkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donal Trump, agar berhenti campur tangan urusan internal negaranya.

Dia mendesak kepentingan Washington segera hengkang dari Caracas. Peringatan Maduro ini muncul setelah pemerintah AS menjatuhkan sanksi dengan klaim untuk mendukung rakyat Venezula yang menghendaki pergantian rezim.

Paket sanksi baru tersebut menargetkan hakim ketua dan tujuh anggota Mahkamah Agung Venezuela. Sanksi dijatuhkan oleh Departemen Keuangan AS untuk ”memajukan pemerintahan demokratis” di negara sosialis itu.

”Cukup untuk campur tangan. Hengkanglah, Donald Trump. Keluar dari Venezuela,” kata Maduro dalam pidato yang disiarkan langsung di televisi mengacu pada desakannya agar kepentingan AS keluar dari negaranya.

“Cabut tangan kotormu dari sini!,” lanjut Maduro, yang dilansir Reuters, Minggu (21/5/2017).

Komentar presiden pengganti Hugo Chavez ini menggemakan sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah Venezuela sebelumnya yang menuduh AS melakukan intervensi dalam urusan dalam negeri negara tersebut. Washington juga dituduh mengguncang Caracas.

”Kemarahan Presiden Trump terhadap rakyat Venezuela, pemerintah dan lembaganya telah melampaui semua batas,” bunyi pernyataan pemerintah Venezuela.

Pemerintah Maduro mendesak AS untuk fokus dalam memilah masalah internalnya sendiri dan bukannya campur tangan dalam urusan internal Venezuela.

Sanksi yang diberlakukan oleh Departemen Keuangan AS mencakup pembekuan aset yang mungkin dimiliki delapan hakim Venezuela di AS.

Para hakim itu juga dilarang memasuki AS dan melarang warga AS untuk melakukan bisnis dengan orang-orang yang terkena sanksi.

Dalam menjatuhkan sanksi, pemerintah AS menyebut situasi di Venezuela adalah “aib bagi kemanusiaan". ”Negara itu telah berjalan dengan sangat buruk,” kata Presiden Trump beberapa hari lalu.(exe/ist)
 


0 Komentar