Senin, 05 Juni 2017 15:12 WIB

Warga Acungkan Golok ke Satpol PP, Penertiban Bangunan Liar Kalijodo Ditunda

Reporter : Ryan Suryadi Editor : Hendrik Simorangkir
Wakil Kepala Satpol PP Pemprov DKI Jakarta, Hidayatullah saat mendatangi bangunan liar di Kolong Tol Kalijodo. (Foto: Ryan Suryadi)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Sedikitnya 300 personil Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) urung menertibkan bangunan bedeng liar yang berdiri di Kolong Tol Kalijodo di Jalan Kepanduan I, Kelurahan Pejagalan, Jakarta Utara.

Penertiban Kolong Tol Kalijodo sangat mendesak dilakukan, pasalnya pada tengah malam di lokasi tersebut kembali menjadi tempat praktik penjualan miras juga tempat prostitusi dengan keberadaan bilik asmara.

Wakil Kepala Satpol PP Pemprov DKI Jakarta, Hidayatullah mengatakan, pihaknya memang sempat menurunkan 300 personel, Jumat (5/6/2017), gabungan dari Pemkot dan Pemprov.

"Kita saat itu bukannya tidak mau menertibkan, tapi kalau kita paksakan yang ada nanti bakalan ada korban dari anggota kita. Makanya kita utamakan keselamatan," ujar Hidayatullah, saat dikonfirmasi, Senin (5/6/2017).

Menurut Hidayatullah, saat kejadian itu pihaknya sudah mendatangi lokasi tersebut dengan mengutamakan dialog dan upaya persuasif kepada para penghuni kolong tol Kalijodo.

"Kita kemarin karena kalah jumlah mau dikeroyok, dibawain (diancam) golok sama warga disana, makanya kita lebih baik mengalah terlebih dahulu daripada nyawa ada yang melayang," ungkapnya.

Padahal, saat itu petugas Satpol PP sedang tidak membawa peralatan perlengkapan seperti tameng dan pentungan dan tidak sedang ditemani oleh aparat kepolisian.

"Kita pasti akan kembali dengan jumlah personil lebih besar dan dikawal Polisi dan TNI juga, namun tanggal penertibannya masih belum tahu karena akan ditentukan oleh atasan di tingkat Pemprov," jelasnya.

Namun, sebelum pelaksanaan penertiban itu, pihak Satpol PP akan melakukan pemantauan terhadap aktifitas di kolong tol Kalijodo terutamanya di malam hari.

"Sudah tidak pakai surat-suratan lagi sekarang, karena sudah terlalu sering diberikan surat peringatan dan seruan, namun tak juga diindahkan. Jadi begitu nanti ada instruksi, semua langsung turun menertibkan tanpa harus ada sosialisasi lagi," pungkasnya. 


0 Komentar