Kamis, 15 Juni 2017 16:50 WIB

Pengukir Mimbar Masjid Al-Aqsa Berasal dari Jepara

Editor : Sandi T
Adara Relief International, mengunjungi pengukir mimbar Masjid Al-Aqsa, di Jepara, Jawa Tengah. (ist)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Siapa yang mengira, pengukir mimbar Masjid Al-Aqsa berasal dari Jepara Indonesia. Mereka adalah Abdul Mutholib (47), Zaenal Arifin (42), Ali Ridho (65), Sarmidi (53), dan Mustafid Dinul Azis (39).

Hal itu terungkap saat perwakilan lembaga penyokong perempuan dan anak Palestina, Adara Relief International, mengunjungi mereka di Jepara, Jawa Tengah. Dalam pertemuan itu, mereka menceritakan semuanya ke Ketua Adara Relief International, Nurjanah Hulwani.

Zaenal mengatakan, dalam proses replikasi mimbar di Jordan selama empat tahun, para pembuat replika mimbar mendapat kunjungan dari wakil pemerintahan negara-negara yang ikut terlibat.
 
"Ada dari Turki, Jordan dan Aljazair. Kami selalu ditanya oleh teman-teman dari dua negara itu dengan pertanyaan yang tidak bisa kami jawab, mana wakil pemerintah Indonesia?" kata Zaenal, Kamis (15/6/2017).
 
Abdul Mutholib mengaku bahagia bisa tinggal 10 hari di lingkungan Masjid Al Aqsa, Yerusalem, untuk memasang potongan-potongan ukiran mimbar.
 
"Saya sangat senang dan bangga bisa terlibat dalam proses replikasi mimbar ini, yang membuat saya bisa langsung mendatangi dan salat di masjid Al Aqsa," kata Abdul.
 
Dia pun menceritakan sekeping pengalaman saat ditahan di perbatasan Jordan dan Israel.
 
"Ada kisah yang sedikit mendebarkan ketika kami ditahan di perbatasan Jordan-Israel. Semua potongan-potongan ukiran yang berjumlah 16.300 keping yang terbungkus rapi masing-masing dalam kertas anti-api dan diangkut dengan menggunakan enam mobil, dibongkar satu persatu untuk alasan keamanan," ujar Abdul.
 
"Jadi, sebelum dibungkus dan diangkut, pihak Israel sudah ikut mengawal sejak di Jordan dengan memfoto satu persatu kepingan ukiran dan kembali membongkarnya di perbatasan untuk mencocokkan kesamaan kepingan yang di Jordan dengan yang ada di perbatasan. Bisa dibayangkan betapa melelahkan dan merepotkan serta mendebarkan bagi kami proses tersebut," kata Abdul.

Ketua Adara Relief International Nurjanah Hulwani bersyukur bisa bersilaturahim dengan Abdul Mutholib, Zaenal Arifin dan Ali Ridho.
 
"Ini adalah pertemuan yang membahagiakan sekaligus mengharukan bagi saya karena bapak-bapak ini sudah kami cari sejak lama. Semoga kita umat Islam bisa segera salat di masjid Al Aqsa dalam kondisi Palestina merdeka seutuhnya," kata Nurjanah.
 
Adara akan menyebarluaskan kabar gembira itu kepada masyarakat Indonesia atas kerja mulia yang ditunaikan putra-putra Jepara dalam keterlibatannya membuat mimbar pada Masjidil Aqsa. Mimbar untuk khotbah itu dikerjakan selama empat tahun di Yordania dan dirangkai selama 10 hari di Masjidil Aqsa.


0 Komentar