Selasa, 04 Juli 2017 11:36 WIB

Kapolda Jabar Bantah Ada Kuota Putra Daerah

Editor : Danang Fajar
Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan (ist)

BANDUNG, Tigapilarnews.com - Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan menegaskan pihaknya tidak pernah mengeluarkan keputusan kuota khusus putra daerah dan kuota nonputra daerah untuk penerimaan calon taruna Akademi Kepolisian (Akpol).

“Tidak ada (kuota putra daerah), mungkin itu salah persepsi, makanya saya di sini meluruskan, jangan sampai untuk menutupi hal yang tidak baik malah dimunculkan hal-hal demikian,” tutur Irjen Pol Anton Charliyan.

Dia menuturkan, selama ini dirinya tidak mengetahui terkait keputusan kuota putra daerah yang menjadi fokus permasalahan selama ini. 

“Putra daerah itu jelas isu, dan tidak ada buktinya,” paparnya.

Kapolda Jabar menegaskan, dalam penerimaan anggota Polri pihaknya tidak main main. Terbukti Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) dan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat menemukan adanya penyimpangan dalam seleksi penerimaaan calon anggota Polri.

“Ada beberapa orang yang ditangkap, yakni satu orang PNS, satu anggota Polri, dan satu orang calo. Disita uang ada Rp 1,3 miliar, ada yang Rp 1,5 miliar. Ini masih ada yang lain dikembangkan,” ujar Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan.

Tiga orang yang ditangkap adalah Aiptu E dan Brigadir Y, sementara yang dari warga sipil adalah N. Irjen Anton menerangkan, ada 1.151 peserta yang mendaftar melalui jalur Bintara. Dari perekrutan itu, 219 orang diloloskan, padahal mereka tidak memenuhi syarat.

“Saya tak ingin calon (anggota Polri) dari Jabar adalah orang-orang bermasalah. Pertama kali ditemukan ada mayat hidup (yang tidak harusnya lulus dan tidak sehat),” tutur Kapolda.

Dirinya juga tak mempermasalahkan pengambilalihan proses seleksi oleh Mabes Polri. Justru, hal itu dapat menunjukkan tidak terjadi sesuatu di luar ketentuan yang telah ditetapkan.

“Kita harus loyal dengan keputusan Mabes. Karena Mabes mengambil keputusan sendiri. Memang permintaan kita agar diambil alih Mabes untuk menunjukkan tidak ada apa-apa, kalau yang keberatan, berarti ada apa-apa,” tutupnya.


0 Komentar