Jumat, 07 Juli 2017 10:26 WIB

Klinik di Mangga Besar Diduga Lakukan Rehabilitasi Narkoba Ilegal

Reporter : Rizky Adytia Editor : Danang Fajar
Obat rehabilitasi narkoba yang dengan mudah didapat di salah satu klinik di Mangga Besar (foto:Rizky)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Sejumlah klinik pengobatan yang berada di kawasan Mangga Besar, Tamansari, Jakarta Barat, diduga menjual obat rehabilitasi narkoba secara ilegal.

Dikawasan tersebut, tak hanya satu atau dua klinik yang melakukan hal seperti itu. Namun, terdapat lima klinik menawarkan pengobatan tersebut secara ilegal.

Penelusuran yang dilakukan Tigapilarnews.com di salah satu klinik, tata cara yang digunakan untuk mendapatkan obat tersebut bisa dibilang sangat tak wajar. 

Seperti di salah satu klinik yang ada di jalan Mangga Besar VIII, Taman Sari, Jakarta Barat. Didapati penanganan rehabilitasi begitu mudah, pihak resepsionis klinik memudahkan pasien untuk melakukan pengobatan tanpa melakukan pengecekan psikis. Namun, langsung merujuk ke dokter yang berjaga disana.

Sekilas, penampilan dokter itu tak layaknya dokter pada umumnya yang menggunakan jas putih, dirinya hanya menggunakan kaos oblong berwarna hitam. 

Reporter tigapilarnews.com yang berpura-pura menjadi pasien langsung bertemu dokter tersebut dan menceritakan jika dirinya adalah pengguna sabu yang selama tiga hari ini tak lagi menggunakan barang tersebut. 

Setelah melakukan pengecekan dengan hanya melalui pengecekan tekanan darah dan wawancara barulah dokter itu menawarkan untuk membeli kapsul tanpa merek serta tanpa petunjuk meminum. Harganya pun senilai Rp 100 ribu per dua butir. 

"Soal kandungannya, itu rahasia kami, itu racikan kami," tutur Dokter dilokasi sembari menjelaskan pasien pertama konsul wajib meminum obat tersebut. 

Selain menawarkan obat, klinik itu menawarkan sejumlah paket pengobatan mulai dari infus dan jarum suntik yang mengandung sejumlah zat penenang. 

Pasien sendiri tidak wajibkan untuk melakukan perawatan rutin. Hanya disarankan jika efek tak berpengaruh, maka bisa menggunakan paket pengobatan suntik dan jarum.

"Kalo obatnya ngga berpengaruh, boleh coba suntik atau infus," singkatnya.

Namun, saat Tigapilarnews.com mencoba pada dua klink lainnya yang masih berada di wilayah tersebut, dengan beralasan sebagai pasien penderita depresi. Kedua klinik tersebut menolak untuk memberik obat tersebut dengan alasan tak bisa membantu jika hanya karena depresi.

"Kalo depresi kami ngga bisa bantu, kami hanya bisa bantu untuk pasien yang sebelumnya pengguna narkoba," ucap dokter di kedua klinik tersebut.


0 Komentar