Minggu, 06 Agustus 2017 00:46 WIB

Tarian Peaju Awali Kemeriahan Gowes di "Kota Empat Dimensi"

Editor : Yusuf Ibrahim
Sekretaris Daerah Kota Palu, Asri Sawaya. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Pelaksaan Gowes Pesona Nusantara (GPN) 2017, terus berjalan dengan konsisten.

Dimotori Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), GPN 2017 kini memasuki Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (06/08/2017) pagi. Program GPN diharapkan menjadi cara yang efektif untuk menumbuhkan minat masyarakat untuk berolahraga, sekaligus mempererat persaudaraan.

Sekretaris Daerah Kota Palu, Asri Sawaya, menuturkan jika GPN tidak hanya diyakini mampu menggali potensi olahraga, khususnya bersepeda, tapi juga bisa mengekspos potensi wisata yang ada.

"Dipastikan nanti berlangsung meriah dan berbeda dari daerah lainnya. Sebab, ini kita lakukan di teluk," terang Asri di Kota Palu, Sabtu (05/08/2017) malam.

"Palu boleh dikatakan terdiri dari empat dimensi karena ada teluk, sungai yang membelah Kota Palu, kemudian ada lembah, lalu diapit dua bukit atau gunung. Jadi pelaksanaannya kita lakukan di pantai, teluk dengan menempuh jarak 13, 2 kilometer. Hampir semua pimpinan daerah memastikan ikut, yakni mulai dari Danrem, Kapolda, dan lainnya ikut semua, termasuk komunitas-komunitas," sambung mantan kepala BPBD Kota Palu tersebut. 

Lebih jauh dikatakannya, kemeriahan akan terasa saat ditampilkannya tari-tarian tradisional. "Di sini ada yang dinamakan tarian penyambutan tamu, ada juga Tari Peaju. Maknanya untuk melindungi tamu yang datang ke Palu. Nantinya, menggunakan tombak, kaliavo dan perisai," tuturnya.

"Sedangkan air dan tanah diambil dari sumur yang berumur sudah sangat lama. Saat penjajahan Belanda, ketika itu dipimpin Yoga, sering dijadikan lokasi mandi-mandi. Sehingga dinamaakan Sumur Yoga. Sementara Tanahnya, dari pekuburan keramat orang dahulu, yaitu pembawa Agama Islam ke Palu sekitar tahun 600-an," tutupnya.

Sementara itu, perwalikan dari Kemenpora yang dipastikan mengikuti GPN di Kota Palu, di anatara yakni Staf Ahli Bidang Kerja Sama Kelembagaan, Adiati Noerdin.

Sebagai catatan, GPN 2017 memilik rute sepanjang 5.000 km. Panjangnya rute tidak hanya masuk rekor MURI, tapi juga bisa masuk dalam catatan Guinness World Records sebagai rute gowes terpanjang di dunia.

Olahraga Gowes dipilih untuk masyarakat berolahraga karena sepeda memenuhi lima kriteria. Yakni murah, meriah, masal, manfaat, dan menarik.

Selain itu, dengan tujuan memperkenalkan wisata, kuliner, seni dan budaya daerah-daerah di Indonesia, serta mengajak seluruh masyarakat untuk berolahraga.

GPN melintasi 90 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Seluruh kegiatan gowes ini akan berakhir di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, saat peringatan Hari Olahraga Nasional (HAORNAS), 9 September 2017 mendatang.

Kegiatan ini, juga akan dibawa segumpal tanah dari masing-masing daerah yang kemudian disatukan dan disimpan secara simbolis di monumen di Magelang, Jawa Tengah.(exe/ist)


0 Komentar