Rabu, 23 Agustus 2017 23:50 WIB

Paskibraka Penjaga Martabat dan Kehormatan Indonesia

Editor : Yusuf Ibrahim
Menpora Imam Nahrawi menjadi Inspektur Upacara dalam Apel Kebangsaan Purna Paskibraka 2017. (foto Esa/Tigapilarnews.com)
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Menpora Imam Nahrawi menjadi Inspektur Upacara dalam Apel Kebangsaan Purna Paskibraka 2017, di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PPPON), Jakarta,  Rabu (23/08/2017) siang
 
Hadir dalam Apel Kebangsaan tersebut Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri yang juga pembawa bendera pusaka Paskibraka 1964. 
 
Apel Kebangsaan ini merupakan puncak berkumpulnya Paskibraka setelah menjalankan tugas pada peringatan HUT RI baik ditingkat nasional maupun daerah.
 
Prosesi Apel Kebangsaan diawali dengan defile anggota Paskibraka dari seluruh Indonesia yang dimulai dari marching band Politeknik Ilmu Pemasyaratan Kementerian Hukum dan HAM dan dibuka oleh  Paskibraka dari Provinsi Gorontalo serta dilanjutkan oleh Provinsi dan kabupaten/kota secara bergiliran yang ditutup dari Papua Barat. 
 
Menpora mengatakan bahwa acara ini sangat spektakuler  karena baru kali dalam sejarah, Purna Paskibraka dan Paskibraka berkumpul dari provinsi dan kabupaten/kota dalam rangka menguatkan rasa kebangsaan dan mengikrarkan antiradikalisme, antinarkoba dan antiterorisme.
 
"Hal itu bertanda bahwa Paskibraka betul-betul menjadi generasi revolusi mental yang siap menjadi contoh dan panutan di tengah-tengah masyarakat dan pelajar. Lebih dari itu, bendera Merah Putih selamanya harus di kawal dan dijunjung tinggi agar jangan sampai siapa pun mengganggu bendera Merah Putih. Karena itu, Apel Kebangsaan ini sangat penting bagi kita semua," ucap Menpora. 
 
Masih katanya, Paskibraka adalah miniatur persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dimana Anggota Paskibraka mewakili provinsi dan kabupaten/kota masing-masing.
 
"Paskibraka merupakan model kaderisasi revolusi mental pemuda yang  seratus persen adalah Indonesia, seratus persen Pancasila, seratus persen Bhineka Tunggal Ika, seratus persen berintegritas, seratus persen  antinarkoba, seratus persen anti radikalisme dan seratus persen anti terorisme. Paskibraka bukanlah sekedar pasukan pembawa  kain merah dan putih tapi lebih dari itu, anggota Paskibraka adalah penjaga martabat dan kehormatan sebuah bangsa bernama Indonesia. Anggota Paskibra adalah orang-orang pilihan yang diberi mandat untuk menjaga pusaka-pusaka  dan bendera merah putih," ucapnya 
 
Menpora menceritakan, pada tanggal 17 Agustus 1945, pukul 10.00 WIB, Bung Karno membacakan Teks Proklamasi. "Sebelum Teks Proklamasi dibacakan terlebih dahulu digelar prosesi pengibaran bendera pusaka sang saka merah putih.
 
"Bendera ini dijahit sendiri oleh tangan istri Bung Karno Ibu Fatmawati dengan sepenuh hati dan cinta. Pada saat itu, Bung Karno meminta yang mengibarkan sang saka merah putih adalah para pemuda-pemudi perwakilan dari penjuru Indonesia. Karena Bung Karno tahu hanya kepada para pemudalah merah putih dapat dititipkan untuk selama-lamanya,"katanya.
 
Berkaitan dengan hal tersebut, Menpora menyampaikan bahwa lambang negara merupakan harga diri dan identitas bangsa.
 
"Karena itu, para anggota Paskibraka akan menjadi Mutahar berikutnya yang di dalam dada para anggota Paskibraka terpatri Merah Putih yang sampai kapanpun tidak akan pernah rela Sang Saka Merah Putih dilecehkan termasuk dibalik warnanya oleh siapapun," tutupnya. 
 
Di akhir acara dilakukan penyematan PIN kepada anggota Paskibraka yang mulai saat ini sudah menjadi Purna Paskibraka 2017.
 
Penyematan tersebut dilakukan oleh Menpora Imam Nahrawi kepada perwakilan anggota Paskibraka yaitu Lurah Paskibraka Nasional 2017, Rahmad Hersa dari Kalimantan Barat dan Dienaar Rarasati Widyaningrum dari Jawa Tengah.
 
Ikut hadir pada acara tersebut Plt. Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Jonni Mardizal, Kepala RSON Basuki Supartono, Asdep Kepemimpinan dan Kepeloporan Pemuda Ibnu Hasan, Karo Humas sudah Hukum Amar Ahmad, Wakil Walikota Palu Sigit Purnomo dan Ketua Umum Purna Paskibraka Indonesia, Gusta Feriza.(exe/ist)

0 Komentar