Kamis, 21 September 2017 01:10 WIB

Prestasi Jabar di Popnas 2017 Bikin DKI Gigit Jari

Editor : Yusuf Ibrahim
Wakil Ketua Kontingen DKI Jakarta, Syahrizal Jamil (depan). (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Kesuksesan kontingen Jawa Barat (Jabar) meraih  juara umum Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XIV/ 2017, bikin DKI Jakarta gigit jari.

Sebab jelang  berakhirnya keseluruhan pertandingan, DKI Jakarta sempat yakin memmpu membawa pulang gelar tersebut. Sayangnya, Jabar tidak tinggal diam dan terus mengejar perolehan medali  hingga akhinya mampu mendongkel posisi puncak yang ditempati DKI.

Hasilnya,  peringkat pertama pada klasemen akhir perolehan medali ditempati Jabar  dengan 58 emas, 44 perak, dan 54 perunggu. Sementara posisi kedua ditempati DKI Jakarta dengan 56 emas, 44 perak dan 43 perunggu. Sedangkan tuan rumah Jateng, tercatat meraih 40 emas, 39 perak dan 55 perunggu.

“Di nomor nomor-nomor terakhir, terlihat keunggulan Jabar, Itu sebenrany juga sudah kita perhitungkan. Di nomor renang pada hari kedua dan ketiga, kita tidak  mendapatkan medali dan itu di luar perhitungan kita semua. Seandainya saja kalau itu bisa kita dapatkan, bisa lain lagi ceritanya,” terang Wakil Ketua Kontingen DKI Jakarta, Syahrizal Jamil di seal-sela penutupan Popnas XIV/ 2017, Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (20/09/2017) malam.

“Terus untuk  cabang tinju, sementara Jakarta  lagi berbenah, khususnya untuk atletnya. Mudah-mudahan, dalam dua tahun mendatang kita bisa menyaingin Jabar,” imbuh Syahrizal yang juga menjabat sebagai Kepala PPOP Ragunan.

DKI Jakarta, dilanjutkannya lagi, akan melukan evaluasi, terutama pada cabang olahraga yang tidak memenuhi target di Popnas kali ini. 

“Kita akan terus berbebenah  untuk  menjalankan pembianaan yang lebih baik lagi. Baik itu di renang, bulu tangkis, kita tidka dapat apa-apa. Selama ini, kita padahal cukup baik di bulu tangkis. Renang waktu Popnas di Jabar, bisa dapat 21 medali. Sebenarnya untuk tahun ini ada 12 medali yang ditergetkan, tapi di luar dugaan kita hanya mendapatkan tujuh medali,” tutupnya.

Sementara itu, acara penutupan diawali dengan penampilan tari Kepodang dari Sanggar Greget dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sri Puryono, terlihat hadir mewakili Gubernur Ganjar Pranowo.

Sedangkan tamu lainnya, yakni Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto mewakili Menpora Imam Nahrawi, lalu Sekretaris Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Aris Subiyono, Asdep Pembibitan Olahraga dan Iptek Washington Galingging, Asdep Bidang Pengelolaan Pembinan Sentra dan SKO, Teguh Raharjo dan Kadispopar Jawa Tengah, Urip Sihabudin.

Acara selanjutnya ditangkai dengan penurunan bendera Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (Bapopsi).

Bendera itu diserahkan Sri Puryono kepada Sesmenpora yang kemudian menyerahkan lagi kepada Asisten Bidang Perekonomian dan Kesra Sekda Papua, Elia Loupati.

Penyerahan itu menandai Papua sebagai penyelenggara Popnas selanjutnya pada 2020.

Penutupan dilanjutkan tari sajojo, tari tradisional Papua, yang diikuti atlet dan seluruh undangan yang hadir. Setelah itu mereka serentak menyanyikan lagu "Padamu Negeri" dan "Kebyar-kebyar" yang dilantunkan Nowela Idol dan Andra and The Back Bone di atas panggung.(exe)


0 Komentar